MENGENAL LEBIH DEKAT, SOSOK UBADILLAH AFIEF (Pejuang yang tak pernah lelah dan menyerah)

 

Dr. Ubaidillah Afief, S.Pd.I., M.Pd.I.

         Dr. Ubaidillah, S.Pd.I, M.Pd.I yang akrab disapa Cak Ubed, lahir di Probolinggo pada 4 Desember 1985, adalah seorang akademisi dan aktivis yang aktif dalam dunia pendidikan, pengabdian masyarakat, serta organisasi keagamaan. Saat ini, beliau menjabat sebagai Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat di LP2M UIN KHAS Jember. Selain itu, beliau juga mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Senat di STAI AL-Utsmani Bondowoso, Sekretaris Lakpesdam Bondowoso dan Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi di MUI Bondowoso.

Dr. Ubaidillah memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, meskipun dia sering menyampaikan bahwa hanya seorang anak petani. Pendidikan formalnya dimulai dari MI Tarbiyatus Sibyan di Desa Sebaung Gending, Probolinggo (1997/1998), dilanjutkan di MTs. Walisanga I di Kedungsari, Maron, Probolinggo (2000/2001), dan MAN 2 Kota Probolinggo (2004). Beliau menyelesaikan pendidikan S1 di STAIN Jember (2008/2009), kemudian meraih gelar S2 dari STAIN Jember pada tahun 2012, dan memperoleh gelar doktor (S3) dari UNISMA Malang pada tahun 2021.

Selain karier akademisnya di UIN KHAS Jember, Dr. Ubaidillah memiliki pengalaman mengajar di berbagai perguruan tinggi lainnya. Beliau pernah menjadi dosen di Universitas Pancamarga Probolinggo (2013-2014) dan Politeknik Negeri Jember (2011-2014). Di UIN KHAS Jember, beliau juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Sains FTIK (2021-2023), yang menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan pendidikan di tingkat universitas.

Sebagai peneliti dan pengabdi masyarakat, Dr. Ubaidillah telah menghasilkan sejumlah karya ilmiah yang diakui secara nasional dan internasional. Beberapa buku yang telah diterbitkan antara lain "Pendidikan Islam Multikultural Masyarakat Tengger" (ISBN 978-623-6527-3-9) dan "Kajian Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi" (ISBN 978-623-8035-07-6). Beliau juga turut serta sebagai salah satu dari 11 penulis dalam buku "Khazanah Filsafat Pendidikan Barat dan Islam" (ISBN 978-62390169-0-0). Di bidang jurnal ilmiah, Dr. Ubaidillah telah menerbitkan artikel di Review of International Geographical Education, yang berjudul "Acculturation as Customary Implementation as A Source of Law: Study of Magical-Sacred Based Hodo Dance Rituals in Situbondo, East Java-Indonesia" (ISSN: 2146-0353).

Beliau juga terlibat dalam seminar-seminar nasional dan internasional. Salah satu karya ilmiahnya dipublikasikan dalam prosiding Seminar Nasional Pendidikan Antropologi dengan judul "Menumbuhkan Nilai Moderasi Beragama Melalui Peran Pondok Pesantren Multikultural Di Pondok Pesantren Hati Kraksaan Probolinggo". Sebagai Instruktur Nasional Moderasi Beragama dari Kemenag RI pada tahun 2023, Dr. Ubaidillah turut berperan aktif dalam mendorong nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Selain itu, beliau juga kerap menjadi narasumber di berbagai seminar pendidikan, seperti seminar dengan tema "Implementasi Pembelajaran Modern, Kreatif, dan Inovatif untuk Menyiapkan Pendidik Profesional, Bermutu, dan Berkarakter di Era Society 5.0".

Alamat beliau mencakup beberapa lokasi, yaitu di Perum Villa ITB II D-33 Tegal Besar Jember, dan di Desa Liprak Wetan, Probolinggo, serta di Desa Grujugan Lor, Bondowoso. Komunikasi dengan beliau dapat diakses melalui email di ubed21072011@gmail.com atau ubed21072011@lecturer.uinkhas.ac.id. Dr. Ubaidillah juga memiliki profil akademik yang bisa diakses melalui Google Scholar dan SINTA dengan link : https://scholar.google.com/citations?view_op=list_works&hl=id&user=Zqll9eEAAAAJdan https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6773116.

Dengan berbagai jabatan, karya, serta dedikasinya dalam dunia pendidikan dan organisasi, Dr. Ubaidillah terus berkontribusi dalam pengembangan keilmuan, peningkatan mutu pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang pendidikan Islam, Patriotisme dan moderasi beragama.

Tak terkecuali di STAI Al Utsmani, banyak pemikiran pengembangan yang telah dia persembahkan di kampus yang berada di bawah naungan PPS. Al-Utsmani. Mulai dari sistem manajemen, aturan sampai pada penataan SDM yang ada. Jaringan yang dimiliki benar-benar dimanfaatkannya untuk pengembangan lembaga.

Dalam persoalan mencetak dan membina kader dan menjadikan kader yang hebat, beliau pakarnya. Meskipun tetap dengan slogan kerennya, “lebih baik bercanda tapi hasilnya serius, dari pada serius tapi hasilnya bercanda”. Sepintas kalimat ini sederhana tapi setelah diresapi memiliki makna yang sangat dalam. Untuk menjadikan kader tetap santai tapi tetap fokus untuk berbuat yang lebih berarti.

Satu hal yang menarik dalam pandangannya, “Urusan perjuangan itu sampai mati, harus tangguh, jangan pernah lelah, apalagi menyerah”.


Penulis  : Tim Creative

Editor   : Opcit

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama