LP2M UIN KHAS Jember bersama masyarakat Tegal Mijin Grujugan |
Bondowoso, 20 September 2024 – Pusat Pengabdian Masyarakat LP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember kembali meluncurkan program Pendampingan Desa Sehat di Desa Tegal Mijin, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup sehat serta menciptakan desa yang peduli akan kesehatan.
Acara yang digelar pada Jumat, 20 September 2024, dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Program, Dr. Ubaidillah Afief, M.Pd.I, Tim LP2M, dan tenaga kesehatan dari UIN KHAS Jember: Ibu Yanti Nur Hayati, S.Kep.Ns.MMRS, Yuli Indarti, S.KM., M.Kes, Farah Dianita Rahman, S.S.T., M.Kes, dan Ibu Fihris Maulidiah Suhma, S.KM., M.Kes. Turut hadir Ketua MWC NU Grujugan sekaligus Anggota DPRD Bondowoso, Bapak Ali Mansur, MH, serta perwakilan Desa Tegal Mijin, Bapak Yusuf.
Dalam sambutannya, Dr. Ubaidillah Afief menyatakan bahwa program Pendampingan Desa Sehat akan berlangsung selama satu bulan dan melibatkan 20 kader desa. “Program ini bertujuan untuk menguatkan perilaku hidup sehat dan menjadikan Desa Tegal Mijin sebagai desa percontohan, tidak hanya di Bondowoso, tetapi juga di Jawa Timur,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pakar kesehatan dari UIN KHAS Jember dan Puskesmas Kecamatan Grujugan akan memainkan peran penting dalam mendukung keberhasilan program ini.
Sementara itu, Bapak Ali Mansur, MH, Ketua MWC NU Grujugan sekaligus anggota DPRD Bondowoso, memberikan tanggapan yang sangat positif terkait program ini. Menurutnya, Pendampingan Desa Sehat memiliki dampak signifikan dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat desa. “Program ini sangat penting karena membawa banyak manfaat, terutama dalam hal pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Pengetahuan yang diperoleh masyarakat melalui program ini dapat menjadi bekal berharga, tidak hanya untuk generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi mendatang. Harapan saya, Desa Tegal Mijin bisa menjadi contoh bagi desa lain di Bondowoso, sehingga semakin banyak desa yang peduli pada kesehatan dan kebersihan lingkungan,” ungkap Ali Mansur.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari akademisi, praktisi kesehatan, hingga tokoh masyarakat, dalam mewujudkan desa yang sehat dan berdaya. Ali Mansur berharap program LPPM UIN KHAS Jember ini dapat dijadikan acuan oleh Pemerintah Desa, bahkan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, sebagai langkah untuk menciptakan Bondowoso yang lebih sehat. "Saya ucapkan terima kasih kepada para pimpinan LPPM dan UIN KHAS secara keseluruhan atas kontribusi mereka dalam program ini," tambahnya.
Acara tersebut dilanjutkan dengan sesi serap aspirasi dan identifikasi kebutuhan masyarakat, yang dipandu oleh Ibu Yanti Nur Hayati. Ia memberikan gambaran tentang sumber daya manusia pendamping dan potensi kesehatan desa. Identifikasi masalah dan pemetaan potensi dilakukan untuk memastikan keberhasilan program.
Kader Posyandu Desa Tegal Mijin, Ibu Titik Sumarni dan Ibu Murtini, menyampaikan harapan besar agar program ini mampu menekan angka stunting di desa serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Mereka menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan sekitar sebagai salah satu kunci keberhasilan program ini.
Program Pendampingan Desa Sehat ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi desa-desa lain, sekaligus menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan fokus pada pendekatan kesehatan yang berkelanjutan, program ini diharapkan mampu menciptakan perubahan yang signifikan dan berdampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat desa.
Penulis : E Yan
Editor : Nys