Pada tanggal 13 April 2023, Jepang mengumumkan keputusan yang mengguncang dunia ketika mereka mengumumkan rencana untuk membuang lebih dari satu juta ton air yang terkontaminasi oleh limbah nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik. Keputusan ini menciptakan kekhawatiran besar di seluruh dunia tentang dampak lingkungan dan kesehatan manusia yang mungkin terjadi sebagai akibat dari tindakan tersebut.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi mengalami bencana nuklir serius pada tahun 2011 setelah gempa bumi dan tsunami dahsyat mengakibatkan kerusakan parah pada reaktor nuklir. Sejak saat itu, instalasi ini telah mengumpulkan air yang terkontaminasi oleh limbah nuklir dalam tangki penyimpanan sementara. Namun, tangki-tangki ini mendekati kapasitas maksimal mereka, memaksa pemerintah Jepang untuk mencari alternatif untuk mengelola air terkontaminasi ini.
Keputusan Jepang untuk membuang air terkontaminasi ini ke Samudera Pasifik telah memicu keprihatinan besar. Banyak pihak khawatir bahwa tindakan ini akan merusak ekosistem laut dan berdampak negatif pada industri perikanan lokal. Zat-zat radioaktif seperti tritium yang ada dalam air terkontaminasi tersebut dapat memengaruhi organisme laut dan masuk ke rantai makanan, berpotensi merusak populasi ikan dan kehidupan laut lainnya.
Rencana Jepang adalah untuk memulai pembuangan air terkontaminasi ini pada tahun 2024. Mereka telah mengklaim bahwa mereka akan memproses air ini terlebih dahulu dan hanya membuangnya jika tingkat radioaktivitas telah berkurang di bawah ambang batas yang aman. Meskipun mereka mengatakan bahwa ini adalah langkah yang aman, banyak negara dan kelompok lingkungan internasional tetap skeptis.
Keputusan Jepang ini telah menciptakan reaksi keras di seluruh dunia. Negara-negara tetangga seperti Korea Selatan dan China telah mengutuk tindakan ini, dan kelompok lingkungan internasional telah menyuarakan keprihatinan serius mereka. Beberapa negara telah menuntut Jepang untuk mencari solusi alternatif untuk mengelola air terkontaminasi ini, seperti penyimpanan lebih lanjut di darat atau pemrosesan lebih lanjut.
Ketidakpedulian Jepang terhadap dampak lingkungan dan reaksi internasional yang negatif yang dihasilkan dari keputusan mereka untuk membuang limbah nuklir ke laut adalah peringatan keras tentang pentingnya pertimbangan lingkungan dalam pengelolaan limbah radioaktif. Dengan dunia yang semakin sadar akan masalah lingkungan, tindakan semacam ini dapat berdampak jauh ke masa depan, baik bagi Jepang maupun bagi seluruh dunia.
Pewarta : Ana
Editor : Umam