HMPS MPI STAI Al-Utsmani Bondowoso Gelar Kajian “KADO SANTRI UNTUK NEGRI”

Kajian HMPS MPI STAI Al-Utsmani Bondowoso

Bacadoloe.com - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) periode 2023/2024, yang di lantik kemaren pada acara Dies Natalis STAI Al-Utsmani Bondowoso yang ke-Tiga yang bertepatan pada hari selasa 28 maret 2023, telah mengadakan kajian rutin yang perdana di ruang auditorium STAI Al-Utsmani Bondowoso yang bertemakan “KADO SANTRI UNTUK NEGRI," Kamis, (02/03/2023).

Kajian ini merupakan sebuah program kerja HMPS MPI periode 2023/2024, selama kepengurusan menjadi organisasi intra kampus STAI Al-Utsmani Bondowoso, yang mana kajian ini adalah sebuah pengembangan Integritas Idealisme, Intelektualisme dan Profesionalisme yang harus dimiliki oleh Mahasiswa STAI Al-Utsmani khususnya kepada program studi manajemen Pendidikan Islam.

Pada acara tersebut dikemas dengan begitu sederhana, seperti halnya acara yang lain yaitu dibuka dengan pembacaan tawassul yang dibawakan oleh Baykuni Fahmi selaku Master of Ceremony (MC) pada kajian perdana yang di lakukan oleh HMPS MPI.

Di lanjut pada acara yang ke-Dua yaitu menyanyikan lagu Indonesia raya dan Hubbul Wathon yang di pandu oleh Sulistiana, meskipun pada acara tersebut ada sedikit kendala lampu padam, akan tetapi hal tersebut tidak mengurangi semangat Mahasiswa ketika menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya.

Menempati acara yang ke-Tiga yaitu sambutan-sambutan yang mana sambutan pertama dibawakan oleh ketua panitia yaitu Ahmad Zaenol, yang juga termasuk Wakil Ketua HMPS MPI, dia mengatakan “life as if you were die tomorrow, and learn as if you were life forefer” Hiduplah seolah-olah kamu akan mati esok dan belajarlah seolah-olah kamu akan hidup selamanya.

Sambutan yang ke-Dua sampaikan oleh KAPRODI MPI yaitu Bapak Zamilul Mas’ad M.Pd, dalam sambutan yang disampaikan, beliau memberikan motivasi dan dukungan terhadap semua mahasiswa.

Juga terhadap Mahasantri yang sebentar lagi mengalami pulangan, beliau memberi arahan agar ketika di rumah tidak salah menggunakan media elektronik. Juga tak ketinggalan, beliau juga memberikan motivasi bagi Siswa/i SMA Islam Al-Utsmani agar melanjutkan ke perguruan tinggi. 

Disusul pada sambutan yang ke-Tiga yang di sampaikan oleh PK III Bagian kemahasiswaan dan kepesantrenan yaitu Bapak Heridianto S.Pd M.Ag. sebelum menyampaikan sambutannya beliau membakar semangat mahasiswa dengan pepatah “ketika bendera telah dikibarkan maka pantang untuk di turunkan, Hentikan ratapan dan tangisan, mundur satu langah adalah bentuk suatu penghianatan.”

Beliau juga dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Kita dalam berorganisasi tidak perlu memikirkan soal uang, yang penting kita terus berproses dan bersemangat dalam melakukan proses itu.”

Setelah semua sambutan tersampaikan, kita memasuki pada acara inti, yaitu Kajian rutin HMPS MPI dengan tema “Kado Santri Untuk Negri” dengan tujuan memotivasi dan membekali para audien agar menjadi penerus negri yang memiliki Intelektual yang tinggi dan moral yang memadai. Kami sengaja mendatangkan pemateri dari dalam kampus yakni Ust. Muchsin Ghazali. Beliau memulai materi pada kajian ini dengan bercerita tentang asal mulanya pesantren, yang mana pesantren menurut sebagian ulama’ lahir pada abad ke-16. Kemudian beliau juga menceritakan sejarah tentang walisongo yang ada di Indonesia.

Beliau juga memotivasi para Mahasantri dalam materinya beliau mengatakan “Kita harus bangga menjadi Santri, karena kita adalah calon penerus negri, kita memiliki kemampuan yang sangat unik dan langka yaitu Baca kitab kuning yang mana belum tentu di miliki Mahasiswa di luar Pesantren. Jadi, patutlah kita harus bangga menjadi Santri.”

Beliau juga mengatakan, “Untuk menjadi seorang santri harapan bangsa kita harus menjadi tiga hal, yaitu :

Pertama, Santri yang memiliki Idealisme

Idealisme sendiri yaitu suatu kelakuan atas suatu hal yang di anggap berat, kita mencari dan menambah ilmu dengan proses yang baik. Kedua, Intelektualisme (Pengetahuan yang tinggi). Ketiga, 

Profesionalisme (Ahli di bidang pendidikan).

Ketika tiga hal ini sudah terpenuhi seluruhnya maka jadilah kado santri untuk negri.

Pesan dari kami, kita sebagai Mahasantri harapan negri, meski kita tidak bisa memberikan kado yang terbaik pada negri, yang penting kita sudah berusaha yang terbaik. Sebab sejatinya orang yang gagal di medan perang itu lebih baik dari pada orang yang lari sebelum perang.


Pewarta : M. Mahfud

Editor : Nys

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama