Syaikhona Kholil Bangkalan Bukan Pahlawan Nasional? Berikut Rekam Perjuangan Kiai Dari Para Ulama Nusantara

Foto dari Syaikhona Kholil Al-Bangkalani ulama asal Madura yang banyak lahirkan tokoh kiai

Bacadoloe.com - Kehidupan sosok Syaikhona Kholil Bangkalan tidak lepas dari gejolak perlawanan terhadap penjajah yang berkuasa hampir ratusan tahun di seluruh Nusantara ini. Sebagai seorang ulama yang kharismatik, Kiai Kholil melakukan perlawanan terhadap para penjajah dari zaman kolonial dengan caranya sendiri.

Dalam buku “99 Kiai Kharismatik Indonesia: Riwayat, Perjuangan, Doa dan Hizib”, KH A. Aziz Masyhuri menjelaskan, bahwa dalam melakukan perlawanan terhadap para penjajah, Kiai Kholil tidak melakukan perlawanan secara terbuka. Akan tetapi ia lebih banyak berada di belakang layar.

Disebutkan bahwa Kiai Kholil tak segan memberi suwuk, atau sebuah proses mengisi kekuatan batin. Dalam proses suwuk tersebut, Kiai Kholil mengisi tenaga dalam kepada para pejuang yang akan melakukan pertempuran melawan penjajah. 

Bahkan saking pedulinya terhadap para pejuang, Kiai Kholil juga tak pernah keberatan pesantrennya dijadikan sebagai tempat bersembunyi para pejuang yang berada dalam pengejaran pasukan penjajah.

Menurut Kiai Aziz Masyhuri, cara utama yang dilakukan oleh Kiai Kholil untuk melawan penjajah adalah melalui bidang pendidikan. Melalui jalur ini, Syaikhona Kholil Bangkalan menyiapkan para santrinya yang kelak akan menjadi pemimpin yang berilmu, berwawasan, tangguh, dan berintegritas tinggi, serta mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap agama maupun Negara.

Syaikhona Kholil merupakan seorang ulama asal Madura yang hidup pada periode tahun 1820 sampai 1925. Beliau lahir pada Hari Selasa 11 Jumadil Ats-Tsaniyah 1235 H/1820 M di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.

Kiai Kholil berasal dari keluarga ulama dan keturunan wali sembilan. Ayahnya adalah Kiai Abdul Latif yang masih mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Peran dan kontribusinya telah melahirkan banyak ulama hebat, yang kemudian juga menjadi pejuang kemerdekaan. Namun, serta kontribusinya secara tidak langsung terhadap para pejuang, tidak berlebihan rasanya jika Kiai Kholil ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. 

Para ulama nusantara kebanyakan pernah menjadi santri Kiai Kholil, termasuk pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari. Seorang ulama yang ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional. 

Disebutkan bahwa tahun ini, Pemerintah akan menetapkan lima tokoh bangsa sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan usulan masyarakat dan telah melalui sejumlah proses seleksi. Namun dari kelima tokoh itu, belum ada nama ulama besar dari Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Syaikhona Kholil atau yang dikenal dengan sebutan Mbah Kholil.

Kepastian bahwa Kiai Kholil belum termasuk bersama lima calon penerima gelar kepahlawanan itu, sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Mahfud MD selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022).

Hal tersebut disampaikan oleh Mahfud MD usai gelaran diskusi bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, serta Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan tentang penetapan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada lima tokoh yang telah ikut berjuang mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui perjuangan kemerdekaan.

Lima tokoh bangsa itu meliputi, almarhum DR dr H R Soeharto (Presiden Ke-II RI, Jawa Tengah), almarhum KGPAA Paku Alam VIII (Yogyakarta), almarhum dr Raden Rubini Natawisastra (Kalimantan Barat), almarhum H Salahuddin bin Tolabuddin (Maluku Utara), dan almarhum KH Ahmad Sanus (Jawa Barat).


Pewarta : Eru

Editor : Nys

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama