Persebaran Habib Di Indonesia, Berikut 12 Marga Dan Maknanya

Foto beberapa habib yang populer di masyarakat saat ini


Bacadoloe.com - Munculnya marga keturunan Nabi Muhammad bermula dari hijrahnya Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir. Beliau wafat pada tahun 345 H, dan melakukan perjalanan dari Basra (Irak) menuju ke Hadramaut Yaman. 

Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir merupakan keturunan dari Nabi Muhammad SAW generasi ke-9. Silsilah marga dan asal muasalnya berasal dari keturunan jalur Sayyidina Husein yang merupakan cucu baginda Nabi, dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib. 

Beliau mempunyai dua putera yaitu Ubaidillah dan Muhammad. Ubaidillah ikut hijrah bersama ayahnya ke Hadhramaut dan memiliki tiga putera yaitu Alwi (Alawi), Jadid, dan Ismail. Akhir Abad ke-6 Hijriyah keturunan Ismail dan Jadid tidak mempunyai generasi, sedangkan keturunan Alwi tetap berlanjut. Keturunan dari Alwi inilah yang kemudian melahirkan kaum Alawiyin atau populer dengan julukan Habib.

Sosok yang dikenal sebagai leluhur Alawiyyin di Asia Tenggara dan juga pendiri Tarekat Alawiyyin adalah Al-Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawy. Nasabnya tersambung ke Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir hingga ke Nabi Muhammad SAW.

Menurut informasi dari Rabithah Alawiyah (lembaga pencatat keturunan Nabi Muhammad). Saat ini, tersisa sekitar hanya 68 marga, dari sekian banyak marga tersebut disebutkan telah tersebar di seluruh penjuru Indonesia. 

Nasab mereka bersambung kepada Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam dari garis keturunan Sayyidina Husein, cucu Rasulullah SAW. Keturunan Nabi Muhammad di Indonesia biasa dijuluki Habib (Habaib untuk jamak), Syed atau Sayyid. Sedangkan perempuan biasanya dipanggil Syarifah atau Sayyidah.

Dalam proses sampainya para keturunan Nabi Muhammad ke Indonesia, diperkirakan orang-orang pilihan tersebut hijrah dari Hadramaut menuju Indonesia pada abad ke-13. Dari sekian banyak marga keturunan Nabi, sekarang kita kenal dengan bermarga Al-attas, Al-haddad, Assegaf, Al-Habsyi, Alaydrus, Al-Jufri, Syihab, Syahab dan lain-lain. 

Jumlah keturunan Nabi Muhammad di Indonesia secara pasti belum diketahui jumlahnya, namun berdasar data presentase terbanyak marga Al-attas dengan 24, lalu kemudian marga Al-Haddad dan Assegaf 15, kemudian Alaydrus 13 serta Al-Habsyi 11.

Berikut 12 marga keturunan Nabi Muhammad yang tersebar di Indonesia beserta arti dan maknanya:

1. Al-Attas (dalam bahasa Arab ialah Athasa dan orang yang bersin disebut Al-Athtas)

2. Al-Haddad (pandai besi atau sering berada di tempat penempaan besi)

3. Asegeaf/Al-Saqqaf (pengayom para Wali, tinggi derajatnya dari para wali lainnya bagaikan kedudukan atap bagi rumah)

4. Alaydrus (seperti macan dan singa, pemilik ilmu dan pemimpin para wali dan nama yang agung untuk seorang sufi)

5. Al-Habsyi (karena sering bepergian ke Habasyah (Afrika) dan pernah tinggal 20 tahun untuk berdakwah)

6. Al-Bahar (munculnya banyak keramat ketika sering berlayar di laut, juga karena ilmunya yang luas seperti luasnya laut)

7. Al-Jufri (karena melekat yang suci. Arti lain adalah anak kecil berbadan gemuk dan kekar dan setelah dewasa menjadi ahli dalam bidang ilmu fajar, rumus yang menggunakan huruf dan angka yang ditulis di klit Jafar (anak kambing)

8. Al-Kaf (mempunyai kekuatan luar biasa, dalam bahasa Hadramaut kekuatan itu disebut Kaf, selain karena adanya seorang waliyullah yang menuliskan kode pada suatu pengadilan, kode tersebut adalah huruf Kaf)

9. Al-Musawa (tabaruk kepada seorang guru besar yang tinggal di Yaman bernama Al-Musawa)

10. Al-Baharun (berharap anaknya mempunyai sifat seperti Nabiyullah Harun)

11. Al Bin Jindan (anak cucu dari Waliyullah Syaikh Abu Bakar bin Salim)

12. Sumait/Smith (masa kecilnya dipakaikan sebuah kalung dari benang yang biasa dipakai oleh anak kecil dan biasa disebut Sumaith). 


Pewarta: Eru

Editor: Ady

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama