Ubaidillah Afief, M.Pd.I, Penulis adalah Dosen UIN KHAS Jember dan menjadi bagian dari pejuang proses berdirinya STAI AL-Utsmani Bondowoso |
Bacadoloe.com - Pondok Pesantren Salafiyah Al-Utsmani, atau yang lebih akrab ditelinga masyarakat Bondowoso adalah Pondok Beddian, sebuah lembaga pesantren salaf yang sudah berdiri puluhan tahun yang lalu (red.sejarah PP.Al-utsmani), pesantren ini berada di lokasi terpencil, di sudut Kecamatan Jambesari Darussholah Kab. Bondowoso. Banyak keunikan di lembaga ini, memiliki pengasuh yang sangat visioner dan memiliki misi yang sangat maju, beliau adalah KH. Ghozali Utsman yang sangat sederhana, sang kiai selalu mengikuti perkembangan zaman, meskipun berada di lembaga salaf dengan jumlah santri sekitar 2600 santri.. Inilah sekilas dari pesantren ini, dan memiliki Kampus STAI AL-Utsmani Bondowoso yang baru 3 tahun berdiri.
Suka duka perjalanan proses pendirian kampus yang panjang ini telah berlalu, mulai dari mengumpulkan para calon dosen, calon staff, calon mahasiswa, dengan seleksi yang ketat dari dan selalu dibimbing Kopertais IV dan Diktis Kemenag RI, proses administrasi dan persiapan sarana dan prasarana pun bisa dikatakan “bergaya dadakan”. Alhamdulillah, tim pendirian sangat solid dibawah arahan Prof. Dr. Babun Suharto, MM selaku penasehat, semua saling menutupi kekurangan-kekurangan satu sama lain, terus bekerja semaksimal mungkin. Setelah itu, barulah kami bisa bernafas lega dengan turunnya izin dari Kementerian Agama Republik Indonesia yang tertuang dalam SK Pendirian, KMA RI Nomor : 1193 Tahun 2019, Terakreditasi : SK BAN PT Nomor : 63/SK/BAN-PT/Min-Akred/XI/2019 yang diserahkan langsung oleh Bapak Imam Syafi’i (Sekretaris Jendral Pendis Kemenag RI) dan H. Ubaidillah Amin (Staffsus Menteri Agama RI) pada bulan bulan Februari Tahun 2020 di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Utsmani.
Puji syukur kepada Allah dan rasa bahagia ketika kampus ini resmi dibuka, namun, ketika kami ditanya “apakah sudah berhenti perjuangan ini?”, kami jawab “Belum Selesai !!!”. Masih panjang perjalanan kampus ini, selain kelengkapan berkas, pembenahan infrastruktur dan sumber daya manusia yang ada didalam.
Yayasan mendirikan kampus ini tidak main-main, besar anggaran yang harus disiapkan, yang terpenting kami serius ingin mencetak santri atau mahasiswa yang memiliki keilmuan yang mendalam, memiliki kualitas yang tinggi dan para mahasiswa yang mampu bersaing di kancah nasional bahkan internasional. Kami ingin mengisi bangsa ini dengan prestasi, bukan dengan polusi. Kami juga bermimpi memiliki lahan yang luas, gedung yang tinggi dan mewah, karena kami yakin bahwa Perguruan Tinggi Islam harus berkualitas dan memiliki fasilitas yang bagus agar unggul dari kampus-kampus lain dalam rangka fastabiqul khairat.
Dengan tidak menafikan landasan pesantren yang sudah melekat yaitu nilai-nilai sebagai pesantren salaf harus selalu melekat pada diri mahasiswa STAI AL-Utsmani. Kami ingin menampilkan kampus Islam dengan gaya baru, pesantren salaf dengan wawasan internasional, kampus ini tetap terpisah mahasiswa (putra) dengan mahasiswi (putri), kami juga melaksanakan Kuliah Umum minimal dua kali dalam satu semester, dengan mendatangkan tokoh-tokoh pendidikan Islam dan tokoh pesantren serta tokoh-tokoh ekonomi Islam dari unsur dunia perbankan, baik di tingkat regional maupun ditingkat nasional dengan tujuan mahasiswa mampu membuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas, bahkan kegiatan-kegiatan yang bersifat kompetitif akan selalu kami upayakan, sebagai usaha mencetak mental santri yang kuat dan santri yang siap bersaing. Bahkan “Ngaji Kitab Kuning” untuk para mahasiswa menjadi program bulanan yang diisi langsung oleh Ketua Umum Yayasan PPS. Al-Utsmani.
Apakah mungkin semua cita-cita diatas itu terwujud?, kami yakin itu sangat mungkin, karena kami serius dan sangat mudah jika Allah berkehendak. Makanya, kami selalu mengajak kepada semua elemen pondok pesantren ini, baik dari alumni, simpatisan dan masyarakat pada umumnya, untuk mendukung semaksimal mungkin, karena menjadi mahasiswa kampus ini tidak mahal, kampus ini biayanya murah, tapi kualitas tidak murahan, kami sadar bahwa perekonomian kita masih belum mapan, jadi sengaja kami tidak terlalu tinggi menetapkan biaya SPP, dengan tujuan ghiroh masyarakat untuk kuliah semakin tinggi, bahkan SPP itu bisa dicicil sehingga meringankan beban orang tua mahasiswa.
Untuk itu, menjadi Mahasiswa STAI Al-Utsmani memang harus berbeda, selain pintar agama (kitab kuning) maka harus mampu dalam ilmu program studinya, keseriusan ini kami buktikan sejak semester awal disupport Penguatan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Tujuan kami mencetak alumni STAI AL-Utsmani yang bermanfaat bagi bangsa dan bagi agama Islam.
Akhir kata, insyaAllah semua niat baik ini akan segera terwujud dengan kekompakan bergandengan tangan semua yang ada di pesantren ini, serta didukung penuh oleh masyarakat dan alumni. Semoga apa yang menjadi cita-cita kita bersama untuk menjadikan Kampus STAI AL-Utsmani maju dan berkualitas, dikabulkan oleh Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.***
Penulis : Ubaidillah Afief, M.Pd.I (ubed21072011@gmail.com)
Editor : Nys