Merespon Tingginya Angka Stunting di Bondowoso, Dinsos P3AKB Luncurkan Program SEKOPER-PKH

Foto bersama Kepala Dinsos P3AKB, ibu Viona,Pemprov Jatim, serta pendamping PKH Kabupaten Bondowoso

Bacadoloe.com - Merespon tingginya angka stunting anak di Kabupaten Bondowoso, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DINSOS P3AKB) luncurkan program Sekolah Perempuan Untuk Peningkatan Kualitas Hidup (SEKOPER-PKH) bagi KPM PKH yang digelar di Pendopo Bondowoso, Senin (07/11/2022).


Tidak tanggung-tanggung, Program SEKOPER-PKH yang diinisiasi oleh Dinsos P3AKB Kabupaten Bondowoso sampai menggandeng Alumni Grant Scheme Australian, dan Universitas Jember serta didukung Pemprov Jatim.


Anisatul Hamidah selaku Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso membeberkan, latar belakang program SEKOPER-PKH karena tingginya angka pernikahan anak sehingga berimbas kepada tingginya angka stunting di Kabupaten Bondowoso.


"Karena angka stunting di Bondowoso tinggi, yakni peringkat 3 tertinggi di Jawa Timur. Angka kematian ibu tinggi, angka kematian bayi tinggi, dan itu semua mengharuskan kita merubah mindset atau pola pikir masyarakat di Bondowoso. Artinya apa ? betapa angka perkawinan anak begitu tinggi yang kemudian memunculkan angka stunting yang sangat tinggi," kata Anisatul Hamidah saat sambutan.


Kasus perkawinan anak di bondowoso  dari bulan Januari - Mei tahun 2022 ada 693 pengantin anak laki-laki dan 723 pengantin anak perempuan yang usianya diatas 15 tahun dan dibawah 19 tahun.


Oleh sebab itu kata Anisatul Hamidah, Pemerintah Bondowoso melalui Dinsos P3AKB meluncurkan program SEKOPER-PKH dengan harapan bisa merubah perilaku dan mindset para perempuan yang ingin menikah dini.


"Untuk bisa merubah budaya dan mindset yakni dengan perubahan perilaku. Sehingga untuk bisa merubah perilaku dan mindset adalah dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas perempuan, sehingga melalui SEKOPER-PKH yang saat ini jumlahnya 1860 kelas," ungkapnya.


Tidak lupa, Kepala Dinas Sosial juga mengucapkan terimakasih kepada Konsul Jenderal Australia wilayah Indonesia Timur, ibu Viona, Gubernur Jawa Timur, dan juga pihak-pihak terkait atas terselenggaranya program tersebut.


"Mudah-mudahan upaya percepatan atau pendewasaan usia perkawinan dapat terlaksana dengan maksimal," tutupnya.


Sementara itu, Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen terkait. Kiai Salwa mengungkapkan kebahagiaannya dengan menyebut bahwa program SEKOPER-PKH adalah program inovasi yang ada di Bondowoso. 

 

Pada kesempatan tersebut, KH. Salwa Arifin juga meresmikan modul dan buku serta Training of Trainer program SEKOPER-PKH dengan pemukulan gong yang ditemani oleh Konsul Jenderal Australia, ibu Viona.


"Atas ridho allah yang maha esa, mudah-mudahan program ini diberikan kelancaran. Dengan mengucapkan bismillah, launching Training of Trainer SEKOPER-PKH resmi saya nyatakan dimulai." Buka Bupati Bondowoso.


Terlihat, peluncuran program serta launching modul dan buku program SEKOPER-PKH dihadiri seluruh pendamping PKH se Kabupaten Bondowoso. hadir juga Bupati Bondowoso yakni KH. Salwa Arifin yang ditemani oleh seluruh Kepala OPD dan Forkopimda Kabupaten Bondowoso. Serta hadir pula Komisi IV DPRD Bondowoso, perwakilan dari Gubernur Jatim serta Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. 



Pewarta : Nur

Editor : Yasit

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama