Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin |
Bacadoloe.com - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma'ruf Amin beri komentar terkait pemekaran Provinsi baru di Papua.
Tidak hanya itu, Ma'ruf Amin juga memberi pesan khusus kepada ASN di Papua untuk percepatan pembangunan masyarakat di daerah tersebut.
Saat ditanya soal Papua, Maruf Amin mengatakan dalam 20 tahun terakhir, berbagai indikator pembangunan di Papua menunjukkan hasil yang membaik.
Namun, kyai Ma'ruf Amin menyadari bahwa masih banyak PR yang harus diselesaikan bersama demi rakyat Papua.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh pihak terkait termasuk para ASN Papua agar bekerja dengan semangat, paradigma, dan cara kerja baru untuk mempercepat percepatan pembangunan di Papua.
"Pembangunan sejatinya adalah agenda yang tidak pernah selesai, maka raihan pencapaian dan kemajuan di Papua selama 20 tahun terakhir menjadi fondasi bagi kita untuk lompatan kesejahteraan jauh ke depan. Dengan semangat baru, paradigma baru, dan cara kerja baru," ungkap kyai Ma'ruf, Rabu (16/11/2022).
Wapres yang selalu mengenakan peci hitam tersebut juga meminta khususnya kepada para ASN Papua agar bekerja bukan dengan cara yang biasa-biasa saja, sehingga menghasilkan berbagai langkah inovatif sesuai konteks dan kekhasan daerah.
"Pesan ini saya kira juga relevan untuk para ASN muda Papua yang hadir pada hari ini. Ini saya minta tidak bekerja biasa-biasa saja tetapi harus luar biasa," pintanya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah saat ini telah membentuk Daerah Otonom Baru (DOB) di Papua, yakni Papua Selatan,Papua Tengah, dan Papua Pegunungan, yang harapannya akan semakin mendekatkan pelayanan publik bagi seluruh masyarakat Papua.
Wapres Ma'ruf pun berharap dengan adanya pemekaran itu akan menjadi kunci kesejahteraan, menjadi game changer keberhasilan pembangunan kesejahteraan Papua.
Oleh karenanya kyai Ma'ruf mengajak kepada seluruh pihak khususnya para ASN untuk terus menciptakan terobosan dan lompatan baru dalam upaya mempercepat pembangunan Papua.
"Mari kita melangkah bersama dalam melukis wajah masa depan Papua," tutupnya.
Pewarta : Nur
Editor : Nys