Arak-arakan pasca Pilkades di Desa Narukan (tangkapan layar) |
Bacadoloe.com - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah dimenangkan oleh Adik sepupu KH. Ahmad Bahauddin yang akrab disapa Gus Baha' yaitu Muhammad Umar Faruq atau Gus Faruq.
Pilkades Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang di ikuti oleh 2 calon yaitu dari pihak pertahana atas nama Hanik Setiyawati dan Muhammad Umar Faruq selaku calon penentang pertahana.
Pada pelaksanaan Pilkades yang dilaksanakan pada Hari Minggu tanggal 02 Oktober 2022 dimenangkan oleh Adik sepupu KH. Ahmad Bahauddin atau Gus Baha yaitu Muhammad Umar Faruq atau yang akrab disapa Gus Faruq.
Saat pemungutan suara selesai Gus Faruq dinyatakan sebagai pemenang dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Narukan dengan memperoleh suara 709 suara sah, sedangkan dari pihak Pertahana Hanik Setiyawati hanya mengumpulkan suara 330 suara sah. Dengan selisih suara 379 suara.
Kemenangan Gus Faruq dalam Pilkades Narukan diabadikan dalam bentuk video dan gambar yang viral di sejumlah platform media sosial. Video berdurasi 1,06 detik itu menggambarkan ratusan warga Desa Narukan mengarak Kades terpilih yaitu Gus Faruq.
Dalam arak-arakan itu, para pendukung Gus Faruq meneriakkan yel-yel sepanjang jalan dengan ucapan ‘duit ora payu’ atau uang tidak laku. Unggahan itu juga dibarengi dengan tulisan yang menyatakan bahwa pihak lawan telah membagi-bagikan uang hingga ratusan ribu perorang.
”Pemilihan Lurah di Desa Narukan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Jawa Tengah, dimenangkan oleh Gus Faruq (adik sepupu Gus Baha'), lawannya bagi-bagi uang 700 ribu per kepala".tulis dalam video viral itu.
"Uang ga laku, warga desa bisa menilai kredibilitas calon Lurah meskipun diiming2i uang.. warga menyambut antusias Lurah Terpilih dengan yel2 “Dueet ora payu.. dueet ora payu.. (duit ga laku..duit ga laku..)," lanjutnya.
"Semoga ini menginspirasi semua warga +62 tuk bersikap yg sama di tahun 2024, aamiin… takbir.. ALLAHU AKBAR !!!…”.dikutip dari pesan Whatshapp.
Pilkades Narukan salah satu contoh bagaimana menghadapi Pemilu tahun 2024, pelaksanaan harus berjalan secara demokratis. Memberikan hak pilih kepada masyarakat sesuai dengan pilihan dan aspirasinya masing-masing.
Tidak boleh ada money politic, kampanye hitam (black campaign) dan intimidasi dari para calon yang mempunyai kepentingan. Biarkan masyarakat memilih sesuai hati nuraninya, siapa calon pemimpin yang dianggap amanah, bisa menggerakkan masyarakat dan pembangunan selama lima tahun ke depan.
Terakhir jadikan prinsip berdemokrasi dengan cara menghargai perbedaaan pilihan politik masing-masing, karena perbedaan itu adalah anugrah dari Allah SWT.
Pewarta : Eyan
Editor : Nys