Foto ketua umum PSSI memberikan keterangan setelah insiden Stadion Kanjuruhan Malang |
Bacadoloe.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF telah memberikan laporan hasil investigasi kepada Presiden Jokowi. Dalam laporannya tersebut memberikan 9 rekomendasi.
Dari sekian rekomendasi yang dikeluarkan oleh TGIPF. Salah satunya adalah merekomendasikan untuk mempercepat melakukan Kongres Luar biasa.
Hal tersebut dianggap sebagai salah satu solusi untuk menghasilkan kepemimpinan, dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional dan bebas dari konflik kepentingan. Secara tidak langsung hal tersebut mengindikasikan untuk segera melakukan pergantian ketua umum dan jajarannya.
"Pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab dan bebas dari konflik kepentingan." Rekomendasi TGIPF
Rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF tersebut, dimaksudkan sebagai upaya untuk menyelamatkan persepakbolaan nasional. Serta untuk menjaga keberlangsungan PSSI dalam menjalankan wewenangnya, sebagai federasi induk dari persepakbolaan tanah air.
"Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional."
Percepatan penyelenggaraan Kongres Luar Biasa atau KLB tersebut, seolah menjadi jalan pergantian kepengurusan di tubuh PSSI. Artinya, ketua umum PSSI Mohammad Iriawan dan jajarannya dalam posisi terancam.
"Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI. Namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etika serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya ketua umum PSSI dan seluruh jajaran komite eksekutif mengundurkan diri. Mundurnya PSSI adalah bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 713 orang." Papar TGIPF.
Ditempat terpisah, setelah rekomendasi dari TGIPF muncul ke permukaan. PSSI menggelar rapat bersama Exco untuk membahas seputar perkembangan rekomendasi untuk mempercepat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa tersebut.
Saat diminta keterangannya, Sekjen PSSI Yunus Nusi enggan memberikan komentarnya. Ia mengatakan bahwa pihaknya masih akan melakukan rapat dan tidak bisa memberikan keterangan apapun.
"Nanti dulu ya, kami mau rapat Exco dahulu." Ujar Yunus Nusi saat ditemui di kantor PSSI, DI Kawasab GBK Arena, Jakarta, Jum'at (14/10/2022).
Sebelumnya, seperti yang sudah diketahui bahwa pelatih timnas indonesia Shin Tae-yong mengancam akan mundur, jika ketua PSSI harus mundur. Hal tersebut diketahui dari postingan instagram pribadinya, yang mengatakan dirinya juga akan bertanggungjawab. Karena ia merasa adalah bagian dan satu-kesatuan dengan federasi sepakbola nasional.
Menanggapi hal tersebut, lantas Presiden Jokowi merespon statemen Shin Tae-yong yang mengatakan siap mundur jika ketua umum PSSI harus mundur. Pimpinan tertinggi nomor satu di Indonesia tersebut mengindikasikan masyarakat jangan mengasumsikan kemana-mana dulu terkait dengan beberapa kemungkinan tersebut.
"Jadi belum sampai kemana-mana, jadi jangan sampai kemana-mana dulu, laporannya saja belum." Ujar Presiden Jokowi.
Pewarta: Khoirus
Editor: Ady