Foto Presiden Jokowi saat menyambut para direksi BPJS |
Bacadoloe.com - Kondisi perekonomian global tengah dihadapkan pada situasi, sejumlah tekanan terhadap negara maju membuat tanda-tanda badai resesi dunia semakin jelas.
Presiden Jokowi dalam beberapa bulan belakangan, bahkan berkali-kali mengungkapkan rasa khawatir dan ketakutannya terhadap ancaman resesi.
Semua negara kini fokus kepada keadaan posisi sulit ini, seiring dengan ancaman resesi yang akan melanda dunia pada tahun depan. Presiden Jokowi juga menyadari tingginya ketidakpastian perekonomian global saat ini.
Pada titik kondisi sulit seperti ini, menurut Presiden Jokowi kepercayaan investor asing terhadap perekonomian sebuah negara menjadi sangat penting. Dan hal tersebut bukan suatu hal yang mudah untuk meyakinkan investor masuk mendapatkan modalnya.
"Tidak mudah mendapatkan kepercayaan dari sebuah investasi," Buka Jokowi
Kondisi stabilitas suatu negara dijabarkan oleh Presiden Jokowi sebagai suatu peranan yang sangat vital. Karena ketika negara tersebut tidak menjamin keberlangsungan investasi, maka tidak mungkin investor tersebut bisa masuk ke negara tersebut.
Akibatnya, jika investor tidak bisa masuk dan tidak berkenan untuk menanamkan modalnya. Otomatis semua barang harus impor dari luar negeri.
"Begitu negara sudah dicap tidak baik untuk investasi, gak akan ada yang mau datang ke negara kita. dan kalau sudah tak ada yang mau datang, barang-barang harus diimpor dari luar," Jelasnya.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi menekankan para menterinya untuk memfokuskan diri mengantisipasi dampak ketidakstabilan ekonomi global yang terjadi saat ini.
Karena menurut Presiden Jokowi, semua negara kini tengah memperebutkan investasi. Investasi dianggap mampu mendorong perekonomian negara, apalagi di tengah tertekannya konsumsi masyarakat imbas lonjakan inflasi dan lambatnya ekspor saat ini.
"Yang kini menjadi rebutan adalah investasi," Tegas Jokowi.
Nampaknya Presiden Jokowi sangat menekankan untuk memprioritaskan masuknya investasi di Indonesia. Dan hal tersebut secara berulang ditekankan dalam keadaan seperti sekarang.
"Kenapa investasi? Karena dengan investasi itu lah nilai tambah akan diciptakan, lapangan kerja akan diciptakan, penerimaan negara akan muncul, cadangan devisa akan muncul."
Bahkan Presiden Jokowi meyakinkan bahwa hanya dengan investasi masuk, kondisi ekonomi negara akan lebih stabil yang akan menghadapi resesi.
Menurutnya, dengan investasi masuk otomatis lapangan pekerjaan akan tumbuh. Dengan bertumbuhnya lapangan pekerjaan, dampaknya adalah penerimaan negara dan devisa akan diterima oleh negara.
Presiden Bank Dunia sebelumnya telah membeberkan bahwa pertumbuhan global melambat tajam sehingga lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi.
Negara-negara di dunia pun diimbau mendorong kebijakan yang bisa menghasilkan investasi tambahan, meningkatkan produktivitas, dan alokasi modal.
Selain itu, bank sentral AS (The Fed) dan beberapa bank sentral lainnya pada akhir tahun lalu melihat inflasi tinggi hanya bersifat sementara, sehingga menunda pengetatan moneter guna meredam inflasi. Alhasil, inflasi malah terus meroket.
Di Indonesia sejauh ini inflasi mulai merangkak naik meski bisa dikatakan masih terkendali. Namun, patut menjadi perhatian bagaimana perkembangan inflasi ke depannya, apalagi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Pewarta: Adit
Editor: Ady