Bacadoloe.com - Hari Sabtu, 01 Oktober 2022 digelar lanjutan pertandingan sepak bola yang mempertemukan antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Dalam pertandingan tersebut dimenangkan oleh kesebelasan Persebaya Surabaya selaku Tim tamu dengan skor meyakinkan 2-3 atas kemenangan dari Arema FC.
Pasca pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Kekalahan yang dialami oleh Arema FC itu berbuntut sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah "flare" dilemparkan oleh suporter termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut yang pada akhirnya menggunakan gas air mata.
Penggunaan gas air mata itu, menyebkan para suporter panik untuk bisa menghindar dari gas air mata. Sehingga dari paniknya suporter berbondong-bondong keluar dari Stadion. Akan tetapi, naas karena posisi tangga Stadion terlalu tajam dan pintu Stadion masih tertutup sehingga memakan banyak korban.
Berdasarkan data terakhir tercatat korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 131 orang. Selain itu, dilaporkan sebanyak 583 korban luka-luka dan sebanyak 33 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Dari tragedi Kanjuruhan Kabupaten Malang yang memakan ratusan korban terbanyak dalam sejarah persepak bolaan Indonesia ini, berdampak terhadap pencopotan pimpinan Polri di Wilayah Jawa Timur.
Berikut Pimpinan Polri Jawa Timur yang di copot jabatannya pasca tragedi Kanjuruhan;
1. Kapolres Kabupaten Malang (AKBP Ferli Hidayat).
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menonaktifkan Kapolres Malang yakni AKBP Ferli Hidayat usai melakukan analisa dan evaluasi terkait peristiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, yang memakan korban jiwa 131 orang dan 616 korban luka-luka.
Pencopotan AKBP Ferli Hidayat tertuang tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST 20 98 X KEP 2022. Ferli dimutasi sebagai Perwira Menengah (Pamen) Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Kabupaten Malang Provensi Jawa Timur. Mengatakan bahwa keputusan untuk menonaktifkan Kapolres Malang tersebut setelah dilakukan analisa dan evaluasi dari tim investigasi yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
"Malam ini, Kapolri mengambil satu keputusan, memutuskan untuk menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat," ujar Dedi.
Selanjutnya, AKBP Ferli Hidayat digantikan AKBP Putu Kholis Arya yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Polda Metro Jaya.
"AKBP Ferli Hidayat dimutasikan sebagai Pamen SSDM Polri dan digantikan AKBP Putu Kholis Arya," ujar Dedi
2. Kapolda Jawa Timur (Irjen Nico Afinta)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menggeser Irjen Nico Afinta dari posisinya sebagai Kapolda Jawa Timur.
Pencopotan Irjen Nico Afinta dari jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur dilakukan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo tepat sembilan hari usai tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur yang menyebabkan 131 orang meninggal dunia dan 616 korban luka-luka.
Perombakan Struktur ditubuh Polri itu tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/2134/X/KEP/2022 dibenarkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo. “Iya betul ada mutasi baru,” kata Irjen Dedi, Senin, (10/10/2022).
Selanjutnya, Kapolda Jawa Timur di Isi oleh Irjen Teddy Minahasa Putra yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Sedangkan Irjen Nico Afinta sekarang ditempatkan dibawah Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahlisosbud) Kapolri. Irjen Nico Afinta mengakhiri jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur usai menjabat sejak akhir tahun 2020 menggantikan Irjen Fadil Imran yang dimutasi ke Kapolda DKI Jakarta.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, pergeseran posisi hal yang alamiah di internal kepolisian.
Pewarta : Riyan
Editor : Nyz