Foto ilustrasi pengaruh nilai tukar rupiah terhadap BBM dan LPG |
Bacadoloe.com - Nilai Tukar Rupiah sedang anjlok, nilai tukar mata uang Indonesia itu sudah menembus Rp 15.300 an per dolar Amerika Serikat.
Anjloknya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS ini dinilai akan berimbas kepada komoditas-komoditas yang dibeli secara impor salah satunya adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) dan juga Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Apakah harga BBM dan LPG bisa terpengaruh?
Hanya sebagai gambarannya, selama ini, Indonesia menjadi negara net importir minyak mentah dan juga LPG. Terhitung, impor minyak Indonesia hampir mencapai seoaruh dari kebutuhan minyak mentah untuk BBM yang diperkirakan tembus 1,4-1,5 jutaan barel per hari.
Kalau untuk LPG, Kementerian ESDM mencatat impor LPG mencapai 76,9% dari kebutuhan LPG di dalam negeri atau tepatnya impor LPG mencapai 8 juta ton dari produksi LPG mencapai 1,9 juta ton.
Hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia itu dibeli dengan menggunakan dolar AS. Jadi. "Sangat berpengaruh lantaran penetapan harga BBM dan LPG salah satunya adalah kurs rupiah terhadap dolar AS.
Fahmy menyatakan, pelemahan rupiah dolar AS akan menyebabkan harga BBM dan LPG di dalam negeri bisa menjadi semakin mahal.
Untuk kondisi ini, jika tidak menaikkan harga BBM dan LPG itu, maka subsidi energi akan kembali membengkak.
Dengan asumsi atau cara pemangkasan minyak mentah, kemudian geopolitik global masih memanas, dan nilai tukar rupiah berpotensi masih terus tertekan. Maka justru yang paling bisa terjadi harga jual BBM akan kembali dinaikkan, bukan kita bicara diturunkan,"
Jadi ini berbanding terbalik kalau sebelumnya harga bahan bakar dunia turun, akan tetapi nilai tukar rupiah juga anjlok makan akan berpengaruh terhadap harga BBM. Pemerintah bukan bisa menurunkan harga BBM Turun melainkan harus menaikkan untuk menyesuaikan keuangan Negara.
Pewarta: Ady
Editor: Nys