Bacadoloe.com - Sudah menjadi lazimnya, masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia menyambut hari lahirnya sosok panutan mereka yakni Nabi Muhammad SAW. Dalam wujud perayaan yang dilakukan masyarakat cukup beraneka ragam sebagai bentuk kecintaannya kepada Rosulullah.
Dalam kesempatan tersebut, Majelis Burdatul Bahrain merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Zainul Bahar. Hal tersebut cukup terasa istimewa, karena selain dihadiri oleh beberapa kiyai dan gus, hadir juga seorang ulama' yang alim dan tawadhu', beliau datang dari Probolinggo, yakni KH. M Al Faiz Sa'di.
KH. M Al Faiz Sa'di adalah salah satu pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo. Beliau hadir dan memberikan tausiyah menggantikan saudaranya yakni KH. Al Fayyadh yang berhalangan hadir. Beliau memberikan ceramah dan tausiyah kepada seluruh jama'ah mengenai keistimewaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam pembukaannya, beliau menuturkan bahwa setiap manusia senang dan mempunyai hasrat untuk merayakan sesuatu sebagai bentuk rasa syukur. Dari perayaan kelahiran (walimatul aqiqoh), perayaan pernikahan (walimatul ursy ) dan perayaan-perayaan lainnya. Semua itu, tidak lain hanyalah sebatas ungkapan ekspresi kebahagiaan seseorang dan wujud rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT.
Beliau melanjutkan ceramahnya, hari ini yang kita rayakan bukan anak kita yang di wisuda, bukan anak kita yang menikah, atau melahirkan bayi laki-laki atau perempuan. Tetapi hari ini kita memperingati hari lahirnya sosok baginda nabi SAW. Seorang utusan yang menjadi panutan, bahkan rahmat untuk seluruh alam semesta.
Imam As-suyuthi dalam kitabnya Al-Khoshois Al-Kubro menggambarkan bahwa sumber segala rahmat itu bersumber sebab karena lahirnya nabi Muhammad. Dari peringatan Isro' Mi'roj di bulan Rajab, Nishfu Sya'ban, 'Idul Fitri di Bulan Syawal, 'Idul Adha di bulan Dzulhijjah, Muharram dan yang lain semua bermuara pada peringatan Maulid nabi. Tidak akan ada yang namanya isro' mi'roj, idul fitri, muharram dan yang lainnya tanpa ada kelahiran dari baginda nabi Muhammad SAW.
Digambarkan bahwa malam senin adalah malam yang menjadi sumber kemuliaan dari malam yang lainnya. Peristiwa isro' mi'roj atau diberangkatkannya Rosulullah dari masjidil haram menuju masjidil aqso, lalu dinaikkan dari masjidil aqso menuju sidrotul muntaha, idul fitri dan yang lainnya merupakan termasuk bagian dari kebaikan malam senin.
Menurut salah satu riwayat, Malam senin adalah malam yang keesokan harinya sebelum fajar menyingsing, lahirlah sosok laki-laki yang agung dan mulia, dimuliakan dengan hari lahirnya yang datang ke bumi dalam keadaan bersujud, seraya memuji dan memohon ampunan kepada tuhannya.
Dalam keterangannya, di waktu malam kelahiran baginda nabi Muhammad SAW terdapat banyak tanda dan kejadian alam yang tidak biasa. Peristiwa-peristiwa astronomi yang tidak biasa terjadi di waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW, pohon-pohon yang gersang dan kering tiba-tiba menjadi subur berbunga dan berbuah, sungai yang kering tiba-tiba airnya mengalir deras, bahkan api yang ribuan tahun disembah mati saat itu juga.
Hal ini menjadi istimewa dan unik pula yang terjadi pada kalangan masyarakat saat ini. Setiap tahun ketika memasuki bulan Maulid, sungai-sungai selalu mengaliri airnya, hampir setiap buah-buahan pasti ada dan berbuah di bulan Maulid, semua itu tidak lain melainkan merupakan kebaikan malam senin, keistimewaan kelahiran baginda nabi yang agung dan mulia.
Oleh karena itu, Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW juga merupakan bagian dari upaya seseorang untuk mendapatkan rahmatnya. Rasa cinta dan sayang kepada baginda Nabi Muhammad SAW, diwujudkan dalam bentuk menjaga dan meneladani apa yang menjadi tingkah laku, keindahan tutur dan keagungan akhlaknya.
Pewarta : Khoirus
Editor : Umam