Ilustrasi lukisan orang Arab pada masa Rasulullah |
Bacadoloe.com - Dalam suatu riwayat Imam Ahmad Bin Hanbali dalam kitab Musnadnya. Bahwa ada seorang sahabat rosul yang suka menenggak minuman keras atau Pemabuk. Sahabat Nabi yang Pemabuk tersebut adalah Sahabat Nu'aiman.
Dalam riwayatnya, kisah Sahabat Nabi yang bernama Nu'aiman di kenal dengan seorang Pemabuk. Pernah ditemukan oleh Rosulullah, lalu kemudian di tegur dan bertobat serta berjanji tidak akan meminum minuman keras lagi.
Tidak berselang lama setelah itu, Nu'aiman kembali menenggak minuman haram tersebut. Lalu kemudian dicambuk oleh Rosulullah dan berjanji tobat lagi, kemudian minum lagi, dicambuk lagi dan tobat lagi, sampai sekian kali minum dan bertobat dia lakukan terus karena kecanduan.
Para Sahabat yang mengetahui hal tersebut, mengutuk sikap Nu'aiman. Para Sahabat melaknat tingkahnya yang dianggap seolah mempermainkan Rosulullah.
Setelah sampai kepada Rosulullah ada seorang Sahabat yang melaknat Nu'aiman, seorang sahabat tersebut di tegur oleh Rosulullah bahwa jangan melaknat Nu'aiman, karena Nu'aiman mencintai dan menyayangi Allah dan Rosulnya, dalam riwayat lain Rosulullah mengatakan karena Allah dan Rosulullah menyayangi Nu'aiman.
Dalam riwayat Ibnu Majah, diceritakan pernah suatu ketika Nu'aiman diajak oleh Abu Bakar ke Syam untuk berdagang. Rosulullah yang mengetahui hal tersebut kaget, "Mengapa engkau mau bawa dua orang (Nu'aiman) ini?". Abu Bakar menjawab, " Tidak ada, hanya untuk seru-seruan ya Rosulullah", Jawabnya.
Lalu kemudian dibawa lah Nu'aiman dalam rombongan Abu Bakar ke negeri Syam. Selain Nu'aiman, Sahabat yang dibawa Abu Bakar adalah Tsuaibit.
Sampai di negeri Syam, Abu Bakar membagi tugas kepada para sahabat. Setelah itu, Nu'aiman bertanya karena belum mendapatkan tugasnya, "Tugas saya apa Sayyidina Abu Bakar?", lalu dijawab "Tugas kamu terserah mau melakukan apa saja, yang penting ikut kami." Lalu Abu Bakar berkata kepada Tsuaibit, "Wahai Tsuaibit, aku tugaskan kamu menjaga makanan, karena aku tahu kamu orangnya jujur dan tidak berani macem-macem". Kata Abu Bakar.
Setelah agak lama, Nu'aiman merasa lapar kemudian mendatangi Tsuaibit seraya meminta makanan amanah Abu Bakar. "Wahai Tsuaibit, beri aku makanan, aku sudah sangat lapar", Aduh Nu'aiman gumam Tsuaibit dalam hati. " Tunggu Sayyidina Abu Bakar sebentar Nu'aiman, aku tidak berani memberikannya karena ini amanah darinya", lalu dibalas "Beri aku makanan, atau aku buat masalah sama kamu", Nu'aiman mengancam Tsuaibit yang mulai ketakutan.
Lalu Tsuaibit tetap pada pendiriannya, " Ya sudah, tidak bisa nu'aiman saya tidak bisa memberikan makanan ini, karena ini perintah allah, perintah Rosulullah dan perintah sahabat Sayyidina Abu Bakar, saya tidak berani melanggar amanah ini". Dijawab oleh Nu'aiman " Ya sudah kalau begitu kamu cari masalah sama aku".
Kemudian Nu'aiman pergi lagi ke tengah pasar, dan bertemu dengan seseorang lalu mengatakan kepadanya, "Aku punya seorang budak juga, saya jual seharga 20 dirham saja, tapi dia punya kekurangan, dia kalau kalian tangkap, tidak akan mengakui kalau dirinya budak dan mengaku dia seorang yang merdeka". Kemudian seseorang tersebut tertarik "Iya sudah, aku beli mana orangnya" Lalu ditunjukkan lah orang tersebut kepada Tsuaibit yang menjaga makanan Abu Bakar.
Lalu kemudian uangnya diberikan kepada Nu'aiman, dan Tsuaibit ditangkap oleh orang yang membelinya dan berteriak, "Aku bukan budak, aku orang yang merdeka", lalu dijawab "Aku sudah tahu kekurangan kamu ini, aku tidak peduli dengan itu" Kata pembeli dari negeri Syam tersebut.
Nu'aiman yang memiliki banyak uang kemudian membeli makanan, pakaian bahkan juga membelikan hadiah untuk Rosulullah.
Setelah itu Abu Bakar datang kembali ke rombongan, dan menanyakan Tsuaibit. Dijawab oleh Nu'aiman "Sudah aku jual dia", Abu Bakar bertanya kenapa dia jual Tsuaibit, lalu dijawab "Karena dia tidak mau memberi aku makanan, padahal aku sudah sangat lapar" Katanya.
"Astaghfirullah" Jawab Abu Bakar dengan gelisah. Lalu kemudian para rombongan bersama Abu Bakar mencari Tsuaibit, dan setelah ditemukan akhirnya di beli lagi oleh Abu Bakar dan di bebaskan menjadi merdeka lagi oleh Abu Bakar.
Sampai di Makkah, Abu Bakar menceritakan kejadian tersebut kepada Rosulullah. Lalu kemudian Rosulullah tertawa lepas sejadi-jadinya, sampai salah satu riwayat mengatakan hingga gigi gerahamnya terlihat.
Melihat Rosulullah yang senang dengan cerita tersebut, seorang sahabat berkata "Pantas kalau Rosulullah mengatakan bahwa Nu'aiman disayangi oleh Allah dan Rosulullah".
Karena kisah lucu tersebut, Nu'aiman terkenal sebagai seorang sahabat yang mampu membuat Rosulullah senang dan tertawa akan tingkahnya. Karena itulah, nu'aiman mempunyai tempat tersendiri untuk Rosulullah. Bahkan para sahabat mencari Nu'aiman jika melihat Rosulullah sedang sedih.
Pewarta: Khoirus
Editor: Ady