Foto ilustrasi hubungan suami istri yang harmonis |
Bacadoloe.com - Kita sebagai seorang laki-laki tidak boleh egois dan hanya selalu menuntut bagi seorang istri, ada juga kewajiban seorang suami yang harus dipenuhi.
Kewajiban suami terhadap istri merupakan hal yang juga sangat penting untuk dibahas sebagaimana kita seringkali membahas mengenai kewajiban istri yang harus dipenuhi pada suami.
Mungkin selama ini kita terlalu sering mengabaikan, nilai yang beredar di masyarakat memang lebih cenderung menuntut para istri untuk menaati perintah suami tanpa diimbangi dengan pemenuhan hak istri yang juga semestinya didapatkan.
Pemahaman ataupun anggapan seperti ini tentu sangat keliru dan tidak adil. Agama Islam sendiri mengajarkan kepada umatnya untuk selalu mengakui bahwa suami dan istri memiliki posisi yang sama atau setara dan juga memiliki hak yang sama dalam hal apapun.
Apabila hak dan kewajiban masing-masing telah dipenuhi dengan baik, tentu akan tercipta kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Suatu pernikahan juga akan terasa lebih bahagia dan tentram.
Kalau membahas mengenai kewajiban suami terhadap istri, kira-kira apa saja ya kewajiban suami yang harus dipenuhi menurut Agama Islam.
Menurut Imam Al-Ghazali di dalam kitabnya yang berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail, Imam Ghazali (Kaira, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halam 442) menjelaskan mengenai adab suami terhadap istrinya, yang berbunyi sebagai berikut:
“Adab suami terhadap Istri, yakni: berinteraksi dengan baik, bertutur kata yang lembut, menunjukkan cinta kasih, bersikap lapang ketika sendiri, tidak terlalu sering mempersoalkan kesalahan, memaafkan jika istri berbuat salah. Kemudian juga menjaga harta istri, tidak banyak mendebat, mengeluarkan biaya untuk kebutuhan istri secara tidak bakhil (pelit), memuliakan keluarga istri, senantiasa memberi janji yang baik, dan selalu bersemangat terhadap istri.”
Berikut ini adalah beberapa daftar kewajiban suami terhadap istri menurut Agama Islam yang harus dipenuhi, antara lain ialah:
1. Memberikan Mahar
Kita sebagai suami memiliki kewajiban dan perlu dipahami bahwa mahar bukan hanya sekadar syarat sah menikah saja. Tapi juga sebuah bentuk pemenuhan kewajiban suami terhadap istri untuk pertama kalinya, sekecil apapun nominalnya.
Menjadi suatu kewajiban untuk memberi mahar kepada istri ini sudah ada di dalam Al-Quran, yakni di dalam Surat An-Nisa yang artinya: “Berikanlah maskawin kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.”
2. Memberikan Nafkah yang Halal
Suami juga wajib memberikan nafkah itu merupakan hak istri yang wajib dipenuhi oleh suaminya.
Ajaran Islam menjelaskan, suami wajib memberikan dan mencukupi kebutuhan istri yang Ia peroleh dari pekerjaan yang halal dan baik. Perlu diingat bahwa di dalam rumah tangga, kelangsungan hidup istri dan juga anak-anak berada di pundak suami. Oleh karena itu memberi nafkah merupakan kewajiban yang tidak boleh diabaikan.
Kewajiban memberi nafkah yang cukup yakni meliputi, pemenuhan kebutuhan pakaian atau sandang, makanan untuk sehari-hari, rumah atau tempat tinggal yang nyaman dan aman.
3. Menggauli Istri dengan Baik
Selanjutnya selain memberikan nafkah secara lahir, istri juga berhak dipenuhi kebutuhan nafkah batinnya dan juga lahiriah atau seksualnya.
Nafkah batin ini menjadi salah satu kewajiban suami yang wujudnya berupa hubungan suami istri yang bersifat mesra, intim, dan penuh dengan kasih sayang. Untuk kriteria hubungan intim yang baik menurut pandangan Agama Islam yaitu tidak ada unsur paksaan di dalamnya.
Yang dimaksud dalam penjelasan diatas dalam sebuah hubungan kedua belah pihak sama-sama mau dan berlandaskan consent. Apabila istri menolak untuk melakukan hubungan suami istri dengan alasan yang rasional dan kuat, maka seharusnya suami bisa memahaminya dan tidak marah.
4. Menunjukkan Kasih Sayang yang Tulus
Selanjutnya kewajiban suami terhadap istri adalah harus selalu menunjukkan kasih sayang kepadanya. Laki-laki tidak perlu selalu terlihat galak ataupun terkesan garang, sebagaimana istri juga tidak perlu selalu bersikap lemah lembut. Harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dialami.
Suami dan istri juga perlu menjalin komunikasi yang baik, termasuk juga menghindari berbicara dengan cara mengintimidasi dan seakan-akan memerintah satu sama lain.
Suami istri harus mencoba untuk sebisa mungkin menghindari berbicara dengan nada yang tinggi kepada istri. Terlebih sampai mengeluarkan kata-kata yang kasar dan menyakiti hati. Sikap seperti ini harus ditanamkan dalam hubungan rumah tangga.
5. Menghormati Istri
Saling menghormati menjadi kewajiban suami terhadap istri yang harus dilakukan yaitu menghormati istri dalam kondisi apapun.
Suatu bentuk dari penghormatan suami kepada istri ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Misalnya saja dengan mendengarkan perkataan istri dengan baik, menghargai setiap pendapatnya, melaksanakan perintahnya, dan juga menjaga nama baik istri di depan keluarga serta orang lain.
6. Menghormati Keluarga Istri
Bagi seorang suami sudah sepatutnya tidak hanya berbuat baik kepada istrinya saja, tapi juga kepada keluarga dari pihak istri.
Karena pihak keluarga dari istri khususnya orang tua itu juga sama posisinya dengan orang tua yang melahirkan kita. Dengan menghormati keluarga dari pihak istri akan membuat pasangan merasa lebih tenang dan juga bahagia.
Memberikan perlakuan yang mulia dan terpuji bagi keluarga pasangan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Seperti halnya dengan rutin bersilaturahmi atau sekadar bertukar kabar, menjaga nama baik keluarga, mengirimkan makanan ataupun bingkisan kepada mereka, dan saling membantu ketika sedang kesusahan.
7. Menjaga Aib Istri
Dalam suatu hubungan Agama Islam mengajarkan, suami istri bagaikan pakaian yang saling melengkapi satu sama lainnya.
Dengan demikian, salah satu kewajiban suami terhadap istri yaitu menjaga aibnya. Jadi, alangkah lebih baik untuk menghindari menceritakan kejelekan ataupun keburukan istri kepada orang lain, terlebih untuk beberapa hal yang sifatnya pribadi.
Dengan menceritakan kesalahan ataupun kejelekan istri justru akan meningkatkan risiko munculnya masalah rumah tangga yang lebih rumit dan berisiko menyakiti perasaannya. Hal itu pastinya akan membuat istri merasa sedih dan kecewa. Jadi, para suami harus senantiasa menjaga marwah istri dengan cara menyimpan rapat aib istri rapat-rapat. Perlu diingat bahwa orang yang memiliki kedudukan paling buruk di hari kiamat adalah para suami yang gemar menceritakan keburukan istrinya sendiri.
Pewarta: Ady
Editor: Nys