Banjir Bandang Menerkam 600 Keluarga Malang Selatan, Korban Longsor Masih Ditelusuri

Foto tangkapan layar yang menerjang daerah Malang Selatan


Bacadoloe.com - Banjir Bandang dikabarkan menghantam Malang Selatan pada hari Senin, (17/10/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan bahwa banjir yang terjadi di wilayah bagian selatan itu, telah menyebabkan sedikitnya 600 keluarga terdampak bencana tersebut.

Menurut informasi penulusuran terbaru, Banjir Bandang tersebut telah terjadi sejak hari Senin dari pagi sampai tengah malam. Untuk penyebabnya diperkirakan karena hujan yang lebat mengguyur Malang Selatan sejak hari Minggu kemarin, mengakibatkan terjadinya bencana alam tersebut. 

Konfirmasi dari Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan pada Senin malam, mengatakan bahwa Banjir Bandang di Desa Sitiarjo saat ini kondisinya sudah mulai surut.

"Untuk Sitiarjo sudah mulai surut, tapi saat ini hujan lagi. Data masih berkembang, tapi kurang lebih ada 600 keluarga yang terdampak di Sitiarjo," Ungkapnya.

Untuk proses Evaluasi pengamanan warga sekitar, Sudono menjelaskan bahwa saat ini tidak ada tempat pengungsian yang dibuka untuk menampung warga terdampak banjir. Meskipun saat ini Banjir yang disebabkan adanya hujan dengan intensitas tinggi tersebut, telah setidaknya berdampak pada warga kurang lebih 600 keluarga. 

Ia melanjutkan, bahwa keluarga yang terdampak Banjir, sebagian besar berada di rumah keluarga atau tetangga yang lebih aman.

Berdasarkan data sementara, setidaknya ada delapan desa dari lima kecamatan yang terdampak Banjir di wilayah Kabupaten Malang. Lima Desa tersebut meliputi Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Desa Purwodadi dan Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo.

Selain itu, Desa Sitiarjo, Desa Sidoasri dan Desa Tambakrejo di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Desa Sumbermanjing Kulon Kecamatan Pagak dan Desa Sumberoto di Kecamatan Donomulyo. Dari beberapa Desa yang dihantam Banjir Bandang tersebut, disebutkan ketinggian air bervariasi dari 1,52 meter hingga 2 meter.

Sadono melanjutkan, kondisi di Desa Lebakharjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan juga mengalami hal serupa. Banjir Bandang yang menghantam sekitar rumah warga, membuat keluarga terdampak banjir saat ini berada di rumah tetangga atau mengungsi ke rumah kerabat mereka.

Selain itu, di Desa Lebakharjo juga telah ada tim dari BPBD Kabupaten Malang dan unsur terkait, untuk melakukan evakuasi akibat longsor yang terjadi. Tidak ada korban ataupun kerusakan berat yang terjadi, hanya material lumpur dan kayu di jalanan. Pembersihan akan dilakukan pada Selasa (18/10/2022).

"Untuk saat ini di Sitiarjo tidak ada pos pengungsian. Di Lebakharjo juga sama kondisinya, warga terdampak ke rumah keluarga atau tetangga," Lanjutnya.

Ia menambahkan, BPBD Kabupaten Malang masih terus berupaya melakukan pendataan. Kendala untuk pendataan saat ini disebabkan akses jalan yang masih tertutup longsor. Pendataan dilakukan oleh pihaknyabuntuk Desa Purwodadi dan Desa Pujiharjo di Kecamatan Donomulyo. 

"Alat berat sudah ada di sana, tapi masih belum bekerja karena masih hujan deras," tuturnya.

Sebelumnya, Banjir Bandang menghantan Desa Sitiarjo akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mulai mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu pagi pukul 04.00 WIB. Tinggi muka air di Sungai Desa Kedung Banteng tercatat mengalami kenaikan hingga empat meter.

Dengan kenaikan tinggi muka air tersebut, menyebabkan hilir pada Sungai Panguluran Dusun Krajan Tengah, Desa Sitiarjo meluap kurang lebih pada pukul 06.30 WIB. Luapan air itu menyebabkan rumah warga terendam hingga 1,5 meter.

Wilayah Sitiarjo merupakan salah satu area yang memiliki potensi terjadinya banjir pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Pada pertengahan September 2022, sebelumnya ada puluhan rumah di Desa Sitiarjo yang terdampak banjir akibat hujan intensitas tinggi.

Pewarta: Eru

Editor: Ady

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama