Badai Ekonomi Global Sudah Datang, Jokowi : Sudah Ada 28 Negara Antre Jadi Pasiennya IMF

Pengantar Presiden Jokowi saat sidang kabinet paripurna di istana negara (tangkapan layar)

Bacadoloe.com - Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana negara Presiden Jokowi beberkan perkembangan terkini soal situasi ekonomi global dan situasi geopolitik yang menyulitkan semua negara.

Menurut Jokowi dari laporan yang ia terima, ada sejumlah negara yang sudah mengantre untuk meminta bantuan IMF.


Presiden Jokowi juga memperingatkan soal ancaman badai ekonomi global yang sudah datang. Ia pun meminta para menteri nya membuat perhitungan rencana antisipasi kemungkinan terburuk.


"Tadi pagi saya juga mendapatkan telepon dari DC, dari Bu Menkeu, bahwa saat ini sudah ada 28 negara yang ngantre masuk menjadi pasiennya IMF, artinya badai itu sudah datang. Sehingga persiapan kita ini harus benar-benar persiapan detail," Kata Jokowi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (12/10/2022).


Presiden ke 7 tersebut juga meminta kepada para Menteri agar bekerja lebih detail dari sebelum-sebelumnya. 


"Nggak bisa kita sekali lagi bekerja hanya rutinitas, nggak bisa lagi sekarang ini. bekerja makro, bekerja mikro, bekerja detail itu yang akan bisa menyelamatkan negara kita," sambung Jokowi.


Presiden Jokowi akan mengajak beberapa Menteri berbicara terkait stress test. Tes ini dilakukan untuk menguji persiapan menghadapi badai krisis global tersebut.


"Nanti beberapa Menteri dan Menko akan saya ajak untuk berbicara yang berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badainya itu datang," ujar Jokowi.


Tes tersebut menurutnya akan berkaitan dengan berbagai hal, mulai dari kurs rupiah hingga soal inflasi global.


"Yang berkaitan dengan currency, dengan kurs, yang berkaitan dengan inflasi yang berkaitan dengan growth, yang berkaitan dengan pangan kita, energi," tuturnya.


Ia meminta kepada semua Menteri untuk semua planning di tes perihal rencana menghadapi krisis global tersebut


"Semuanya harus kita tes betul, sampai plan A, B, C, D, sampai plan E harus ada semuanya. Yang paling buruk, buruk, terburuk. Semuanya harus kita hitung," tutupnya. 



Pewarta : Nur

Editor : Nys


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama