Ilustrasi tembakan gas air mata dari kepolisian di tragedi kanjuruhan Malang |
Bacadoloe.com - masih jadi perbincangan publik perihal tragedi di Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan suporter Arema dan aparat kepolisian.
Insiden tersebut diwarnai dengan tembakan gas air mata yang dilakukan pihak kepolisian karena suporter Arema menerobos masuk ke arena lapangan.
Lantas apa dampak gas air mata jika terkena manusia ? Berikut penjelasan dan cara mengatasinya.
Gas air mata merupakan salah satu senjata kimia yang sering sekali digunakan pihak kepolisian dalam melawan musuh, menghadapi hewan berbahaya, atau pun melawan penjahat. Seringkali juga digunakan dalam menghalau para demonstran
Gas air mata kerap juga disebut CS dengan rumus kimia 2-Clorobenzalden Malononitril.
Panjang gas air mata hanya sekitar 10 Cm atau sebesar ukuran telapak tangan orang dewasa pada umumnya.
Dikutip dari website uin-malang.ac.id, biasanya gas air mata berbentuk seperti peluru dan ditembakkan melalui pistol pelontar.
Setelah ditembakkan, gas air mata akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih. Jika manusia yang terkena asap tersebut secara langsung maka organ tubuh seperti mata, hidung, dan mulut akan langsung bereaksi.
Adapun dampak dari gas air mata ini pastinya berhubungan dengan konsentrasi senyawa dan durasi paparan.
Sesuai namanya, Mata dan sistem pernafasan adalah target utama paparan gas air mata, dengan timbulnya iritasi mata dan saluran pernapasan yang terjadi kurang lebih sekitar 20–60 detik.
Gejala yang ditimbulkan membuat mata nyeri, kondisi dimana kelopak mata berkedip, mata merah akibat peradangan,mata berkantung dan menghasilkan air mata.
Kandungan dalam gas air mata menurut beberapa ahli mungkin berkontribusi pada lecet kornea.
efek samping pada pernafasan, setelah terhirup maka efeknya bisa berupa perih atau sensasi terbakar di hidung, sesak dan nyeri di dada, perih tenggorokan, sesak nafas, batuk, bersin dan kesulitan bernapas.
Air liur yang terkontaminasi dan tertelan dapat menyebabkan ketidaknyamanan (rasa sakit di ulu hati), mual, muntah dan atau bahkan diare.
Sebagian besar efek iritan biasanya sembuh dalam 10-30 menit jika pasien segera diamankan di tempat terbuka.
Tapi beberapa efek khususnya efek pernapasan seperti batuk dan gangguan fungsi pernapasan dapat bertahan untuk waktu yang lebih lama dalam beberapa situasi.
Ketajaman penglihatan biasanya kembali normal cepat sementara eritema pada tepi kelopak mata dan fotofobia mungkin terjadi bertahan lebih lama.
Hidung berair dan air liur. Mungkin terjadi selama 12 jam, dan sakit kepala bisa berlangsung hingga sampai 24 jam.
kemerahan pada kulit. Umumnya reda dalam waktu 45–60 menit, efek seperti kulit melepuh dan dermatitis kontak iritan biasanya disembuhkan dengan mengeringkan daerah yang melepuh dalam waktu sampai 4 hari.
Berikut Cara mengatasi jika terkena gas air mata.
Perawatan awal yang paling sering direkomendasikan untuk mendekontaminasi mata ialah dengan membilas mata dengan air atau garam selama 10-20 menit.
Sedangkan pertolongan untuk paparan saluran pernafasan, gejala pada pernapasan biasanya mayoritas ringan dan seharusnya membaik dengan penghentian paparan dan membawanya ke udara yang segar.
Paparan pada kulit harus didekontaminasi secara menyeluruh dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan kontaminasi dan menenangkan sensasi terbakar. Wajah juga harus dibersihkan dari partikel-partikel sebelum menggunakan sabun.
Penulis : Nur
Editor : Yasit