Foto dari gambar Pahlawan Nasional yang menjadi mata uang Indonesia |
Bacadoloe.com - Sejarah Kemerdekaan Indonesia diraih oleh bangsa Indonesia dengan perjuangan yang besar para Pahlawan. Tidak terhitung berapa nyawa yang telah menjadi korban dari kemerdekaan, segala upaya dari pikiran, tenaga dan jiwa raga dipertaruhkan semuanya.
Untuk mengenang perjuangan Pahlawan tersebut, Pemerintah memberikan penghargaan berupa gelar "Pahlawan Nasional" untuk para pejuang kemerdekaan tersebut. Selain itu, mereka juga mendapat penghargaan sebagai gambar mata uang Indonesia.
Tak hanya pahlawan laki-laki, tetapi ada juga Pahlawan Nasional dari kalangan wanita yang sosoknya diabadikan di dalam uang di Indonesia. Berikut ini nama-nama Pahlawan di mata uang Indonesia.
1. Mata uang Rp. 20.000 tahun 1998
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di Yogyakarta pada 02 Mei 1889. Terkenal dengan sebutan Ki Hadjar Dewantara merupakan sosok yang sangat berjasa bagi majunya dunia pendidikan di Indonesia.
Pada 1929, ia mendirikan Taman Siswa untuk kemajuan pendidikan para pribumi pada saat itu. Berkat jasa besarnya inilah Ki Hadjar Dewantara diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 28 November 1959 melalui Surat Keputusan Presiden No 305 Tahun 1959.
Sosok Ki Hadjar Dewantara juga pernah diabadikan oleh Bank Indonesia dalam bentuk uang kertas pecahan Rp20.000 tahun emisi 1998.
2. Mata uang 10.000 tahun 1985
Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879. Ia mendirikan sebuah sekolah khusus untuk perempuan karena ingin para perempuan juga mendapatkan pendidikan seperti yang didapatkan seorang pria. R.A Kartini diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964 melalui Surat Keputusan Presiden No 108 Tahun 1964.
Merujuk dari laman resmi Bank Indonesia, gambar Kartini kembali muncul di bagian depan uang kertas nominal Rp10.000 tahun emisi 1985 yang kembali ditarik pada 1995.
3. Mata uang Rp. 1.000
Sosok pria bernama Thomas Matulessy ini lahir di Maluku, pada 8 Juni 1783. Pattimura memimpin rakyat Maluku pada saat melakukan penyerangan terhadap VOC Belanda. Ia juga berhasil menyatukan dua kerajaan besar di Indonesia Timur, yakni Ternate dan Tidore.
Atas jasanya itulah Kapitan Pattimura kemudian diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 6 November 1973 lewat Surat Keputusan Presiden No 087/TK/1973. Sosok Pattimura juga diabadikan dalam uang pecahan Rp1.000 tahun emisi 2016. Sementara pada bagian belakang uang kertas terdapat gambar Pulau Maitara dan Tidore.
4. Mata uang Rp. 10.000
Frans Kaisiepo adalah seorang Pahlawan Nasional yang lahir di Biak pada 10 Oktober 1921. Seorang pejuang yang memiliki andil besar pada penyatuan Irian Jaya (Papua) ke Indonesia. Ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 14 September 1993 lewat Surat Keputusan Presiden No 077/TK/1993.
Atas jasanya tersebut, Frans Kaisiepo menjadi salah satu pahlawan yang gambarnya terpampang di uang kertas Rp10.000.
5. Mata uang Rp. 100.000
Tokoh penting yang berperan dalam memperoleh kemerdekaan, Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Bersama Soekarno, wajahnya tampak sebagai gambar utama uang kertas pecahan Rp100.00 tahun emisi 2022.
6. Mata uang Rp. 50.000
Berikutnya Djuanda Kartawidjaja, seorang Pejuang bernama Ir. H. Djuanda Kartawidjaja adalah salah satu Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri ke-10. Selain itu, ia juga sekaligus menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.
Sosok Djuanda Kartawidjaja muncul sebagai gambar utama untuk uang kertas pecahan Rp50.000 tahun emisi 2022.
7. Mata uang Rp. 20.000
Sam Ratulangi mempunyai nama Saul Samuel Jacob, ia adalah salah satu Pahlawan Nasional yang lahir pada 5 November 1980. Selama menjabat sebagai anggota Dewan Rakyat, ia kerap berupaya melakukan penghapusan dari segala perbedaan politik, ekonomi, dan intelektual kolonial Pemerintah Belanda.
Atas kontribusi besarnya untuk Negara, wajah Sam Ratulangi diabadikan di gambar depan untuk uang kertas pecahan Rp20.000 tahun emisi 2022.
Itulah gambar dari 7 mata uang Indonesia yang merupakan para tokoh Pahlawan Nasional. Berkat kontribusi besar mereka untuk bangsa dan negara, menjadikan mereka sebagai seorang yang patut dikenang jasa-jasanya.
Pewarta : Eru
Editor : Nys