Foto Masjid Agung Tuban |
Bacadoloe.com - Provinsi Jawa merupakan pulau dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia. Seperti halnya di daerah-daerah lain di Indonesia.
Kebanyakan penduduk di pulau Jawa adalah sebagai penganut agama islam, oleh karena itu terdapat beberapa masjid besar di pulau Jawa khususnya di Jawa Timur.
Sebenarnya kalau kita telusuri sangat banyak sekali masjid yang besar dan mewah dikawasan Jawa Timur, akan tetapi Tim Bacadoloe merangkum di posisi 5 besar.
Inilah 5 deretan masjid terbesar yang ada di Jawa Timur yang terletak di beberapa Kabupaten:
1. Masjid Tiban Turen Malang
Masjid ini ialah terkenal dengan pintu seribu dikalangan masyarakat, adalah nama salah satu masjid di Jln. K.H. Wahid Hasyim no.17 Sananrejo kecamatan Turen Malang.
Masjid ini juga disebut sebagai Tiban atau dalam bahasa Indonesia berarti mendadak karena konon masjid ini muncul secara tiba-tiba. Masyarakat percaya bahwa masjid ini dibangun oleh Jin, karena pada proses pembangunannya tidak diketahui oleh warga sekitar siapa yang membangun dan bagaimana prosesnya.
Alamat Masjid Tiban berada di dalam kompleks pondok pessantren Fadhilah Rohmat yang dipimpin oleh Romo Kyai Haji Ahmad Bahru Mafdhaluddin Saleh Rahmat Alam, atau yang lebih dikenal dengan sapaan kyai Romo Ahmad.
Pondok pesantren yang dibangun pada tahun 1978 ini memiliki puluhan ribu santri. Santri-santri inilah yang bergotong royong membangun Masjid Tiban pada malam hari sehingga ketika masjid ini telah selesai dibangun, masyarakat mengira masjid ini dibangun oleh jin namun sebenarnya hal ini disebabkan karena masyarakat sekitar tak melihat langsung proses pembangunan Masjid Tiban.
2. Masjid Namira Lamongan
Bangunan Masjid ini sempat viral di dunia maya lantaran desainnya yang menyerupai masjid-masjid di Timur Tengah.
Awalnya masjid yang dibangun pada tahun 2013 ini memiliki luas 1 hektar dan mampu menampung lebih dari 500 jamaah.
Akan tetapi baru-baru ini bangunan masjid Namira diperluas lagi menjadi 2,7 hektar dan mampu menampung 3 kali lipat serta dipenuhi fasilitas yang nyaman bagi para jamaah.
Bukan hanya desainya yang mirip masjid di Timur Tengah, akan tetapi di sekeliling masjid juga dipajang kiswah-kiswah kecil yang semakin menambah daya tarik masyarakat untuk mengunjunginya.
Pada saat jamaah atau pengunjung masuk di ruangan masjid ini, Anda akan disambut dengan wewangian khas Arab Saudi yang semakin mendukung suasana Ketimur-Tengahannya dan sedikit berbeda dari masjid lainnya.
3. Masjid Agung Sumenep
Pada urutan ketiga ada Masjid Agung Sumenep atau disebut juga Masjid Panembahan Somala ini terletak di paling ujung timur pulau Madura.
Letak geografis masjid ini berada tepat di depan alun-alun Sumenep, Madura. Masjid yang dibangun pada tahun 1779 ini termasuk dalam 10 masjid tertua di nusantara.
Pembangunan masjid ini pada masa pemerintahan Prabu Sumenep ke 31 Panembahan Somala. Masjid yang didesain oleh Law Piango ini mampu menampung hingga 2.000 jamaah.
4. Masjid Agung Tuban
Masjid jami' Tuban yang saat ini bernama Masjid Agung Tuban. Masjid yang dibangun oleh Bupati ke-7 Tuban, Raden Ario Tedjo pada abad 15 Masehi ini memiliki luas 3.565 meter persegi. Sebagian masyarakat percaya bahwa Masjid Agung Tuban memiliki hubungan dengan perjuangan Sunan Bonang pada masa lalu saat perjuangan sunan Bonang.
Akan tetapi pada kenyataannya Masjid ini baru dibangun 4 abad dari masa perjuangan Sunan Bonang.
Keyakinan atau mitos masyarakat tersebut dikarenakan masjid ini berada di sekitaran kompleks makam Sunan Bonang. Di depan masjid tersebut terdapat sebuah prasasti yang menceritakan tentang renovasi pertama masjid ini.
5. Masjid Al-Akbar Surabaya
Yang terakhir ada Masjid Akbar Surabaya atau yang biasa disingkat MAS merupakan masjid terbesar di Jawa Timur.
Pembangunan Masjid ini pada era pemerintahan Presiden Soeharto. Masjid ini dilakukan pada tanggal 4 Agustus 1995 atas inisiatif Walikota Surabaya H. Soenarto Soeprawiro.
Pelaksanaan peletakkan batu pertama masjid ini diletakkan oleh wakil presiden pada masa itu yaitu bapak Try Sutrisno.
Akan tetapi karena terkendala krisis moneter, pembangunan masjid ini terpaksa dihentikan.
Pembangunan baru bisa dilanjutkan pada tahun 2000 masjid ini mulai dibangun kembali dan rampung pada tahun 2001. Pada pembangunan kedua ini masjid ini diresmikan oleh Presiden ke-4, K.H. Abdurahman Wahid.
Pewarta: Ady
Editor: Nys