3 Pahlawan Nasional Dari Kalangan Perempuan Dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia, Nomor 1 Istri Dari Seorang Pejuang

Makam Pahlawan Nasional kalangan perempuan, Raden Dewi Sartika di Pemakaman Bupati Jln. Karang anyar


Bacadoloe.com - Sejumlah nama Pahlawan Nasional punya kontribusi yang besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Mulai dari berjuang merintis kemerdekaan hingga berperan dalam masa-masa Revolusi. Dalam rentan waktu sekian tahun, rentetan peristiwa tersebut menjadi tantangan awal dari Kemerdekaan. 

Seperti diketahui, Indonesia berada dalam kuasa para penjajah selama ratusan tahun lamanya. Mulai dari Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda hingga Jepang pernah menancapkan kuasanya di Negeri ini. Deretan para Pejuang Nasional berkontribusi besar dalam memerdekakan Indonesia, tidak terkecuali mereka para Pahlawan Nasional dari kalangan Perempuan. 

Pahlawan adalah seseorang yang berjiwa besar yang rela berkorban dan berjuang atas nama Bangsa dan Negara. Mereka berjuang mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran demi memperjuangkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

3 Pahlawan Nasional dalam Kemerdekaan Indonesia yang berkontribusi besar melawan penjajah sebagai berikut:

1. Cut Nyak Dien

Pejuang Kemerdekaan dari Aceh, Cut Nyak Dien merupakan Pahlawan Nasional dari kalangan perempuan yang lahir pada tahun 1848. Semasa Perang Aceh, dirinya menjadi sosok pimpinan pasukan untuk melawan Belanda.

Cut Nyak Dien sangat gigih dan tak gentar sedikitpun melawan Belanda meskipun seorang perempuan. Hal tersebut karena juga ingin membalas kematian suaminya yang meninggal akibat perang. Perjuangan Cut Nyak Dien pun membawa dirinya ke sosok Teuku Umar yang pada akhirnya menjadi suami kedua beliau.

2. Raden Ajeng Kartini

R.A Kartini lahir sebagai putri Bupati Jepara pada tanggal 21 April 1879. Semasa masih hidup, dia memperjuangkan kesetaraan hak perempuan dan membangun sekolah perempuan bernama Yayasan Kartini pada tahun 1912. Sekolah Kartini ada di Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan lain sebagainya.

Kartini meninggal saat masih muda, yakni pada umur 25 tahun pada 17 September 1904 di Rembang. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang adalah kumpulan dari surat-surat Kartini. Berkat kontribusinya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, Raden Ajeng Kartini tercatat sebagai Pahlawan Nasional dari kalangan perempuan. 

3. Dewi Sartika

Selain dari dua tokoh diatas, ada pula Pahlawan Nasional dari kalangan perempuan, Dewi Sartika yang memperjuangkan pendidikan khusus perempuan. Sama halnya dengan R.A Kartini, Ia juga menjadi pejuang kemerdekaan perempuan. 

Dia lahir pada 04 Desember tahun 1884 di Cicalengka. Dewi Sartika memiliki latar belakang keluarga ningrat yang membuatnya bisa mengenyam pendidikan, sehingga dirinya terinspirasi mendirikan Sekolah Istri atau sekolah khusus perempuan se-Hindia Belanda.

Berkat jasanya itu, Dewi Sartika juga mendapat anugerah Bintang Perak dari pemerintah Hindia Belanda. Saat perang kemerdekaan, Dewi Sartika mengungsi ke Cinean dan wafat pada 11 September 1947. Bahkan namanya juga menjadi sosok Pahlawan Nasional dari kalangan perempuan. 

Pewarta: Eru

Editor: Nys

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama