Saat warganet mengisi BBM Jenis Pertalite di SPBU (Instagram) |
Bacadoloe.com - Banyak spekulasi bahwa Pertalite semakin boros sejak harga BBM naik.
Sejumlah konsumen banyak mengeluhkan kualitas BBM jenis Pertalite. Keluhan-keluhan tersebut bertebaran di media sosial, warganet mengatakan Pertalite kini lebih boros setelah harganya dinaikkan oleh Pertamina.
Namun hal tersebut langsung dibantah oleh Pertamina, melalui Kepala Komunikasi Pertamina, Agustiawan yang mengatakan bahwa untuk mengetahui kualitas dan kuantitas BBM harus diuji di laboratorium.
"Jadi enggak bisa pakai perasaan. Harus kita uji di laboratorium," Ujar Agustiawan selaku Head Communication and Relation PT Pertamina.
Dijelaskan juga bahwa sejauh ini tidak ada perubahan sedikitpun dari Pertalite. Ia menegaskan bahwa hal tersebut karena Pertamina melakukan pengawasan yang ketat sebelum di distribusikan.
"Pertamina sejauh ini tidak melakukan perubahan spesifikasi atas produk Pertalite. Kualitas Pertalite juga terus diawasi sebelum di distribusikan ke masyarakat," Tutupnya.
Bahkan, sebagian dari warganet juga membanding-bandingkan antara Pertalite dengan Pertamax. Menurut mereka, bensin dengan tingkat Oktan lebih tinggi akan lebih irit penggunaannya.
Faktanya, dalam keterangan Pertamina. Bahwa irit tidaknya bahan bakar yang digunakan adalah tergantung pemakaiannya yang tepat.
Salah satunya adalah menjaga mesin kendaraan bekerja secara optimal. Hal ini akan menghindari proses pembakaran yang tidak sempurna pada mesin. Lalu stabilitas penggunaan bensin karena mengurangi gesekan di ruang bakar.
Berikut fakta-fakta seputar BBM yang harus diketahui:
1. Pertalite OKTAN 90
Untuk kendaraan kompresi mesin 9:1 sampai 10:1. Cukup baik untuk digunakan keperluan sehari-hari.
2. Pertamax OKTAN 92
Proses pembakaran mesin lebih sempurna. Membersihkan residu karbon pembakaran di dalam mesin.
3. Pertamax PLUS OKTAN 95
Untuk kendaraan kompresi mesin 11:1 hingga 12:1. Mengurangi endapan residu karbon lebih baik.
4. Pertamax TURBO OKTAN 98
Untuk kendaraan kompresi mesin 13:1. Disesuaikan untuk mobil yang menuntut pembakaran lebih sempurna.
Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi pada 3 September 2022. Meskipun begitu, pimpinan tertinggi di Indonesia tersebut mengaku telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia yang tidak terkontrol.
"Beberapa harga jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan ke bantuan yang lebih tepat sasaran," Ujar Presiden Jokowi.
Diakui, Pemerintah harus membuat keputusan yang sangat sulit dengan menaikkan harga BBM. Namun Pemerintah juga berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran.
Pewarta : Khoirus
Editor : Nys