Foto Cak Nun di acara Kyai Kanjeng |
Bacadoloe.com - Kiai gondrong yang kerap kali menggunakan peci khasnya atau paling akrab disapa cak Nun, berbagi pengalamannya saat bertemu pemuda pemabuk yang dengan beraninya naik ke atas panggung lalu bersujud dihadapannya.
Kejadian tersebut tak sengaja terjadi disebuah acara pementasan kiai kanjeng yang dipimpin langung oleh Cak Nun di alun-alun Balikpapan.
Hal ini beliau tuturkan lewat chanel YouTube resminya CakNun.com dengan tema "Sinau Bersama Cak Nun Dan Kiyai Kanjeng" yang di publikasikan pada tanggal 16-03-2021.
Budayawan dan cendekiawan muslim, Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun beberapa waktu lalu membagikan kisahnya yang bertemu dengan seorang pemabuk. Pemabuk yang usianya masih belia itu datang sujud di depannya.
Sesekali cak nun menghela nafas lalu menghisap rokoknya dan melanjutkan ceritanya bahwa saat itu belum sempat lagu dilantunkan, lalu muncul seorang pemuda yang berteriak dengan suara kerasnya naik ke atas panggung.
Pemuda tersebut lantas memeluk kakinya, ia meraung-raung lalu meminta beliau membuka tasnya.
"Saya buka tasnya berisi minuman keras. Ia kemudian meminta saya membuang dan memecah sejumlah minuman keras itu, lalu saya pecah beberapa di atas panggung," ungkapnya.
Tak cukup sampai disitu, pemuda tersebut juga memohon agar uang yang ada di dalam tasnya diambil lalu disobek, karena itu uang hasil mencuri.
"Ia kemudian saya peluk, ia bilang saat itu tak mau lagi mencuri tak mau lagi minum minuman keras. Lalu saya minta sebagian temen-temen Kiai Kanjeng untuk menangani dia sementara saya lanjutkan lagi pementasan," ucapnya.
"Teman-teman sekalian kalau engkau melihat rumah penjara hendaklah engkau memantulkan wajah mereka ke pengurus negeri ini bahwa dosa yang utama tidak terletak di rumah penjara melainkan di gedung gedung yang mengurusi negeri ini," lanjutnya.
Cak Nun mengingatkan kepada para jamaahnya dan mengulas bahwa sesungguhnya sangat banyak anak muda yang tak punya potensi kejahatan apapun, tidak punya niat jadi peminum, tidak punya itikad sedikitpun jadi pencuri.
Justru para pemuda sesungguhnya memiliki potensi untuk menjadi baik karena mereka juga memiliki naluri untuk itu. Sangat disayangkan mereka tidak mendapatkan perhatian dan fasilitas yang mendorong dan mengarahkan mereka untuk menjadi lebih baik lagi.
Penulis : Hafid
Editor : Nys