Bacadoloe.com - Pada awal September ini BBM naik berdampak kepada para nelayan tradisional di daerah barat pesisir Besuki Situbondo.
Pasalnya, biaya untuk melaut para Nelayan jadi membengkak dari sebelumnya.
Hal seperti ini membuat sebagian nelayan di Situbondo memilih untuk tidak bekerja kapal dan perahu milik nelayan tampak terparkir rapi berjajar di tepi dermaga.
Akan tetapi sebagian dari nelayan tetap mencari ikan tetapi dengan memangkas waktu berlayar dari biasanya.
Pemerintah mengambil kebijakan menaikkan harga BBM pada Sabtu diberlakukan jam 15.00 (3/9/2022).
BBM jenis solar ini naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 perliter.
Seorang nelayan, Ahmad mengatakan kenaikan harga solar tentu sangat berdampak dan memberatkan bagi para nelayan.
Para nelayan makin pusing ketika hasil tangkapan dan harga ikan anjlok, tepat saat harga BBM resmi naik.
"Hasil yang didapatkan tidak sebesar bulan lalu, jauh ada penurunan kalau dibandingkan sama bulan lalu, sedangkan harga solar naik", keluh Ahmad.
Atas naiknya harga BBM, Ahmad mengaku para nelayan merasakan dampak yang besar.
"Para nelayan benar-benar terdampak. Beban yang kami pikul sungguh berat," katanya, Kamis (8/9/2022).
Pencaharian utama Ahmad adalah sebagai nelayan. Kalau tidak berlayar secara otomatis dia tidak bisa mendapatkan pemasukan.