 |
| Memperingati bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW |
Bacadoloe.com - Bulan Robiul Awal merupakan salah satu bulan yang istimewa di kalender Hijriyah. Dimana Bulan Rabiul Awal dikenal dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW merupakan tokoh penting dalam sejarah agama Islam. Kenapa tidak, selain beliau disebut sebagai Nabi dan Rasul beliau juga disebut sebagai suri tauladan bagi seluruh umat Islam di dunia.
Keteladanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW seperti halnya beliau tidak pernah membalas kejahatan orang yang telah menghujatnya, menghinanya bahkan menyakitinya.
Selain itu, dakwah Nabi Muhammad SAW yaitu perubahan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dimana yang dikenal dengan sebutan Ahlakul Karimah. Ibadah apapun harus diwujudkan dengan perilaku baik dan terpuji.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW tidak terlepas dari upaya dakwahnya yang selalu menyeru kepada umat manusia untuk berada dijalan yang benar. Meskipun secara akal tidak segampang membalikkan telapak tangan untuk merubahnya.
Tentunya dalam menyambut Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW, umat Nabi Muhammad SAW sangat bergembira dan riang gembira. Kenapa demikian, Bulan kelahiran Nabi menjadi berkah tersendiri bagi umat Islam di Indonesia.
Selain berharap syafaatnya nanti di yaumul kiyamah, umat Islam bisa bersilaturrahim antara satu dengan yang lain. Biasanya dikemas dengan mengadakan pengajian rutin pembacaan diba'i dan lain sebainya.
Seperti biasanya dipedesaan ketika Bulan Kelahiran Nabi sudah tiba, kelompok masyarakat mengadakan pembacaan diba'i untuk mengingat kelahiran Nabi Muhammad SAW dan dalam kegiatan tersebut kelompok masyarakat mengundang tetangga disekitar rumahnya untuk membaca diba' bersama-sama.
Adapun hadiah bagi umat Islam yang menghormati Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW, umat Islam yang merayakan Bulan Kelahiran Nabi akan mendapatkan pahala ta’dzimunnabi atau pahala mengagungkan Nabi Muhammad SAW, akan mendapatkan pahala bershalawat.
Seperti diketahui bahwa shalawat Nabi adalah amalan sunah yang memiliki banyak keutamaan. Bahkan dikatakan, amalan ini berbeda dengan ibadah lain. Jika ibadah lain dilaksanakan dengan riya maka pahalanya akan gugur. Semetara shalawat yang dilaksanakan dengan riya sekalipun, pahalanya tidak akan gugur.
Serta mendapatkan pahala dari sedekah. Karena apa yang telah disedekahkan kepada orang merupakan bentuk kepedulian ke sesama manusia.
Penulis : E Yan
Editor : Nys