Mencari Nafkah Merupakan Kewajiban, K.H Imam Barmawi: Kualitas Ibadah Kita Tergantung Isi Perut Kita

Foto KH. Imam Barmawi

Bacadoloe.com - Mencari nafkah merupakan hal terpenting dan paling mendasar dalam kehidupan berumah tangga. Hingga agama Islam sangat memperhatikan betul konsep mencari nafkah. 

Sejatinya kehidupan seseorang ataupun berumah tangga akan menjadi lebih baik jika setiap orang mau mencari nafkah. 

Dengan mencari nafkah seseorang akan bertambah rasa percaya dirinya, bahkan seorang yang berusaha mencari nafkah akan lebih terhormat karena dengan keringatnya, ia bisa mencukupi kebutuhan diri dan keluarganya. 

Sangat berbeda dengan seseorang yang setiap hari hanya berpangku tangan bermalas-malasan lalu hanya mengandalkan warisan dari orang tuanya, ia akan dikucilkan dari  pergaulan,  lalu ketika hartanya telah tiada ia hanya menunggu untuk dikasihani meminta belas kasih orang lain. 

Mencari nafkah akan menaikkan derajat suatu bangsa dimata bangsa lain. 

Mencari nafkah seseorang dapat melaksanakan perintah-perintah Allah SWT. Sama halnya seperti zakat, infaq, dan sedekah.  Rasulullah  sangat bangga terhadap ummatnya yang berinfak dari hasil kerjanya sendiri. Sabda Rasulullah SAW : “Tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah".

Namun ada beberapa rambu-rambu   yang perlu kita perhatikan dan harus ditanam betul  dalam hati.

Sebagaimana pesan guru yang sangat berwibawa K.H Imam Barmawi Burhan, dikutip dari buku "Desainer Madrasah Badean" yang ditulis oleh suheri beliau berdawuh 

"Sesungguhnya, segala sesuatu dari makanan yang masuk kedalam perut kita akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas ibadah kita" 

Ternyata dalam mencari nafkah tak cukup hanya bekerja keras dan  bersungguh-sungguh namun juga harus memperhatikan kehalalannya. 

Apakah kita pernah merasa malas untuk sholat?,  Malas untuk belajar?, atau bahkan kita malas untuk bekerja?.  nah kalau ia coba ingat-ingat apa yang telah kita makan. 

Kemudian diceritakan juga bahwa dalam rapat guru dan karyawan beliau menyampaikan "kita ini (guru atau pegawai) digaji perdetik oleh pemerintah" berarti bahwa gaji yang diterima merupakan hasil akumulasi selama satu bulan dari setiap harinya, setiap jam,  setiap menit bahkan setiap detik. 

Jika seorang guru telat mengajar selama  5 menit saja bahkan 1 jam berarti ada rizki yang bukan haknya ikut terhitung  dan masuk ke kantong. Nah hal seperti ini yang dijaga oleh beliau. Kemudian suheri juga melanjutkan dawuh beliau " apa kita tega menyuapi anak dan istri dengan rizki yang tidak halal menurut Allah?" Ungkapnya. 

Dalam kajian lebih luas,  beliau setidaknya memberikan  rambu kepada kita  berapa yang kita dapat dari pekerjaan kita? apakah kita  pantas untuk mendapatkannya. 

Mari perbaiki diri kita  dengan mencari nafkah dengan cara yang baik, sehinnga Allah akan memudahkan kita dalam segala urusan.

Pewarta : hafezz

Editor : Ady

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama