Komentar Luhut Saat di Undang Ngobrol Santai Oleh Rocky Gerung : Kalau Bukan Orang Jawa Jangan Maksa Jadi Presiden

Luhut Binsar Pandjaitan Menko Marves (Instagram)

Bacadoloe.com - Tokoh akademisi dan intelektual publik Rocky Gerung mengundang Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan untuk bincang-bincang dalam channel YouTubenya, salah satunya terkait penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024.

Acara ngobrol-ngobrol santai itu, Luhut sempat bicara soal banyak orang yang ingin jadi Presiden. Perbincangan Rocky Gerung dan Luhut itu ditayangkan dalam YouTube RGTV Channel.

Rocky Gerung awalnya mempertanyakan kepada Luhut terkait calon-calon suksesor Jokowi yang beredar saat ini belum terlihat punya ide atau konsep di 2024.

"Kita ingin pastikan ada suksesi di 2024, suksesi itu lewat sistem elektoral, tapi ada kecemasan di publik sekarang melihat persaingan politik terlalu tajam, dan ketajaman itu bukan hanya adu konsep tetapi adu ide nggak terlihat gitu, kita nggak lihat ada calon presiden, bahkan dari dalam kabinet, yang datang misalnya mengatakan 'saya ada ide jadi presiden oleh karena itu saya mau minta diundang RGTV' ini misal untuk debat soal kebijakan," tanya Rocky di YouTube RGTV Channel seperti dilihat, Jumat (23/9/2022). 

Pada momentum saat ini menurut Rocky Gerung kebanyakan orang pasang spanduk baliho tinggi-tinggi tapi didalam kepalanya ada isinya apa tidak itu yang menjadi pertanyaan.

"Masyarakat merasa kok nggak ada percakapan intelektual ya di antara pemimpin itu, Pak Luhut rasain nggak keadaan itu? Agak jujur bikin evaluasi Pak Luhut," tanya Rocky Gerung ke Luhut.

"Anda itu terlalu pintar makanya kadang menjudge orang. Rocky gini lah kita sebagai teman ya, saya bilang memang kadang-kadang semua berpikir pengen jadi Presiden, saya berkali-kali bilang 'apa mesti jadi Presiden ngabdi itu?", Timpal Luhut kepada pertanyaan Rocky.

"Presiden cuma 1 loh, dan itu menurut saya sudah takdir alam ini, Tuhan punya mau itu, God scenario, jadi kita boleh bersaing, dan boleh tadi juga melakukan itu, tapi kita harus mengenali diri kita dulu, kenali dirimu, kenali musuhmu, 100 kali kau perang 100 kali kau menang, tap kadang kita nggak mengenali itu kita nggak tanya diri kita," lanjut Luhut.

Lebih lanjut, Rocky Gerung lantas menyinggung soal adanya isu Islamophobia hingga SARA yang selalu dibawa-bawa dalam kepemimpinan Jokowi. Luhut pun menyebut memang ada beberapa oknum yang sengaja membawa isu tersebut agar terlihat hebat.

"Natural aja, saya sebenarnya ada beberapa, saya bilang oknum saja, yang pengin membuat supaya dirinya hebat, yah, saya nggak mau pribadi, semua yang di bawah langit ini ada waktunya, kita harus kenal itu, saya juga sadar itu ada waktu saya juga, it's about time juga buat saya, okay you are done, kita harus tahu itu, kalau kita pengin terus bahwa kita yang paling ngatur semua itu nanti post power syndrome, jadi saya nggak mau gitu," ujar Luhut.

"Ada yang belum punya power tapi sudah ada syndromenya?" tanya Rocky.

"Ya, Rocky ini aku bilang untuk anda, apa harus jadi Presiden saja kau bisa ngabdi? Kan nggak juga, harus tahu diri juga lah, kalau kau bukan orang Jawa jangan terus, ini anu ini antropologi, kalau anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya nggak tahu 25 tahun lagi, udah lupain deh, nggak usah kita memaksakan diri kita, sakit hati, yang bikin sakit hati kita kan kita sendiri," tutur Luhut.

Rocky lalu menanggapi statemen Luhut. Dia menegaskan apa yang disampaikan Luhut benar secara ilmu antropologi.

"Iya kalau mereka nggak baca, iya saya ingetin ada orang yang nggak baca, bahwa antropologi kita itu basisnya adalah etnis civil, dan faktualitas itu yang kadang kala membatalkan ambisi orang untuk jadi Presiden," ujar Rocky Gerung.


Pewarta: Ady

Editor : Nys

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama