Foto Wakil Bupati Bondowoso saat melihat langsung Megalitikum, sumber IG Cagar Budaya.
Bacadoloe.com - Bondowoso adalah kota kecil di bagian Jawatimur. Kota yang terkenal dengan kota tape di Indonesia ini pernah mendeklarasikan sebagai kota Republik kopi.
Latar belakang Tape dan Kopi tersebut tidak mengherankan, mengingat kota yang berada di tengah-tengah antara Jember-Banyuwangi dan Situbondo ini secara geografis dikelilingi berbagai macam gunung.
Meskipun Bondowoso tidak memiliki garis Pantai seperti kota dan kabupaten lain. Tapi Bondowoso memiliki gunung yang berjejer dari ujung selatan-utara, serta barat-timur.
Masyarakat yang cenderung sebagai petani menguntungkan Bondowoso kaya akan sumber daya alam.
Salah satu keunikan dari negeri kita tercinta ini adalah ragam bahasa dan budaya yang ada di masyarakat.
Selain itu, keunikan faktor sejarah yang melatarbekakangi Bondowoso. Faktor sejarah tersebut, dimulai dari masa sebelum kerajaan dan setelah berakhirnya kerajaan di Indonesia. Tak terkecuali, Bondowoso yang memiliki segudang tempat objek wisata megalitikum sebagai bukti sejarah peninggalan nenek moyang kelam.
Bondowoso merupakan salah satu kota dengan objek wisata megalitikum Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ada 10 Desa yang tercatat secara resmi memiliki objek megalitikum di Bondowoso.
Berikut Objek Wisata Megalitikum Yang Ada Di Bondowoso:
1. Batu Kenong
Ada 600 buah batu kenong atau batu yang berbentuk silinder dan terdapat kenong pada bagian atasnya. Konon dulu batu ini dijadikan sebagai alat pemujaan oleh masyarakat.
2. Dolmen
Batu dolmen sendiri terdapat di kecamatan Maesan, Grujugan, Pujer dan Tlogosari. Batu ini dulunya dijadikan sebagai tempat sesajen.
3. Sarkofagus
Terdapat di Kecamatan Grujugan, Maesan, Curahdami dan Klabang. Fungsi batu ini konon dijadikan sebagai tempat jenazah.
4. Batu Dakon
Batu Dakon dapat kita jumpai di Kecamatan Pujer dan Curahdami. Batu Dakon merupakan batu yang diberi lubang pada permukaan dengan jumlah yang banyak. Konon batu ini adalah bentuk pengorbanan yang mati, dan peringatan bagi yang memiliki kepercayaan simbolik.
5. Pandhusa
Terdapat di Grujugan, Maesan, Wringin, Curahdami, Tegal ampel dan Sumber wringin. Batu ini adalah bentuk lain dari Sarkofagus.
6. Menhir (Beto Labeng)
Batu ini terdapat di Kecamatan Grujugan dan Wringin. Kabarnya batu ini dulu dijadikan sebagai pintu masuk pemujaan.
7. Arca Batu
Terdapat di Maesan dan Grujugan. Fungsi arca tidak memiliki pengaruh Buddha-Hindhu yang merupakan alat penyembah arwah.
8. Kubur bilik
Terdapat di kecamatan Tapen, Klabang, Pekauman, Grujugan, Taman Krocok. Batu ini berfungsi sebagai tempat penguburan di zaman megalitikum.
9. Kursi Batu
Batu ini terdapat di kecamatan Pujer dan Grujugan. Fungsi dari batu ini sebagai singgasana yang diduduki oleh ketua adat.
10. Lumpang batu
Hampir ada di seluruh wilayah Bondowoso. Batu monolit untuk menaruh benda cair sebagai alat puji-pujian.
Selain batu-batu peninggalan sejarah diatas. Masih terdapat beberapa batu lain yang dijadikan objek wisata, salah satunya adalah
Batu Solor (Beto So'on/ Madura= Batu Susun) di Desa Solor Kecamatan Cerme dan objek wisata Kodedek.
Pewarta: Khoirus
Editor: Ady